Buku ini merekam pergolakan di sekitar isu puisi esai sejak ia dimunculkan 6 tahun silam (2012) hingga perdebatan yang merebak akhir-akhir ini. Saya menyusun buku ini sederhana saja, yakni memperhatikan semua polemik terkait puisi esai kemudian mengamati bagaimana reaksi sang penggagasnya, Denny JA, menanggapi kontroversi tersebut.
Kebetulan Denny JA banyak menulis jawaban atas kritik-kritik yang ditujukan kepadanya terkait puisi esai —sepanjang ia menganggap itu perlu ditanggapi karena menyangkut gagasan. Adapun tudingan, serangan, dan hinaan yang ditujukan kepada pribadinya, ia mengabaikannya.
Pernah ia menulis bahwa sejauh ini ia belum mendapat lawan debat yang setara. Para pengeritiknya memang lebih banyak mengumbar hujatan di media sosial secara berjamaah daripada membangun argumen kontra gagasan yang dapat dipertanggungjawabkan secara akademik.
Jawaban-jawaban Denny JA atas polemik puisi esai, saya susun dalam tulisan yang memproyeksikan pikiran-pikirannya. Kadang diturunkan secara langsung, kadang juga saya interpretasikan dan tuangkan dalam bahasa saya sendiri.
Maka, buku ini saya sebut sebagai buah dialog imajiner dengan Denny JA. Adapun judul buku ini “Pergolakan Puisi Esai”, sengaja dibuat begitu karena memang memotret aneka polemik dan pro-kontra seputar puisi esai; sedangkan subjudulnya disesuaikan dengan kredo dari puisi esai itu sendiri yang berbunyi demikian: Membawa Puisi Kembali ke Masyarakat.
Semoga buku ini berguna untuk para peminat sastra dan masyarakat pada umumnya. Terima kasih.
Ciputat, 18 Maret 2018
Wassalam