“Saya tidak mengkonfirmasi,” jawab Setnov.
“Kalau uang untuk Puan dan Pram itu tahu sejak 2012, kalau yang lain juga sudah disampaikan sebelumnya?” tanya jaksa Burhanuddin.
“Baru tadi malam, saat dikonfrontir dengan Irvanto,” jawab Setnov.
“Tadi disampaikan ke Pak Ganjar saat bertemu di bandara Bali supaya jangan galak-galak?” tanya jaksa Burhanuddin.
“Itu waktu sidang saya katakan ‘Eh katanya terima uang ya? Kata dia (Ganjar), ‘Itu urusannya sama Chairuman, waktu di sidang saya tanya juga dan tidak ada hubungannya jangan galak-galak,” jawab Setnov.
“Ketika bicara jangan galak-galak itu disampaikan ke Ganjar, apakah uang sudah dikasih ke Ganjar?” tanya jaksa Burhanuddin.
“Oh belum, saya pernah bertemu Ganjar, saya tanya ‘Eh kok enak saja loe ngomong galak-galak, gue gak pernah ngomong galak-galak, dia ketawa saja, itu saya sampaikan di DPD saya setahun lalu,” jawab Setnov.
Namun, ia meyakini bahwa uang sudah sampai ke tangan Ganjar.
“Saya tanya ke Pak Chairuman, benar tidak Ganjar itu terima, menurut Andi, dia katakan kalau Andi mengatakan itu berarti benar, 500 ribu dolar AS, pernah juga almarhumah Mustoko Weni sampaikan ke saya,” jawab Setnov. (Ant/SU03)
Wow .,.