MENU

Setelah NU dan Muhammadiyah, MUI Juga Himbau Umat Islam Maafkan Sukmawati

JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Polemik puisi karya Sukmawati Soekarnoputri yang dibacakan di acara “29 Tahun Anne Avantie Berkarya di Indonesia Fashion Week 2018”, di Jakarta pada Kamis, (29/3) lalu, telah mendapat tanggapan beragam dari masyarakat. Bahkan berbagai pihak baik pribadi maupun organisasi telah melaporkan Sukmawati ke Polisi.

Atas tanggapan masyarakat tersebut, pada Rabu (4/4) Sukmawati menggelar konferensi pers untuk memberikan klarifikasi dan meminta maaf atas puisi yang mematik reaksi masyarakat tersebut.

“Sebelumnya karena karya sastra puisi “Ibu Indonesia” ini telah memantik kontroversi terutama di umat Islam, dari lubuk hati paling dalam saya mengucapkan mohon maaf lahir dan batin kepada semua elemen bangsa Indonesia yang merasa tersinggung dengan puisi tersebut,” katanya di Warung Daun, Jakarta, Rabu (4/4).

Setelah meminta maaf, Sukmawati juga menemui Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk menyampaikan permintaan maafnya.

Ketua Umum MUI, KH Ma’ruf Amin selepas pertemuan dan mendengarkan penjelasan dan permintaan maaf Sukmawati, menghimbau umat Islam memaafkan Sukmawati.

“Ia (Sukmawati, red) memang tidak ada niat menghina dan menodai agama Islam karena itu kami bisa memaklumi dan menyampaikan permohonan maaf beliau. Kami mengajak seluruh umat Islam untuk bisa menerima permohonan maaf beliau,” kata KH Ma’ruf di kantor MUI, Jakarta, Kamis (5/4).

KH Ma’ruf meminta agar kedepan dalam mengungkapkan sesuatu walaupun karya seni berupa puisi, tetap memperhatikan norma-norma hukum, kesantunan dan kepatutan yang ada ditengah masyarakat.

Sebelumnya, dua organisasi Islam terbesar di Indonesia juga meminta umat Islam untuk memaafkan Sukmawati, yang telah mengkalrifikasi puisinya dan meminta maaf.

“Mari tetap kita sikapi dengan tenang dan kepala dingin. Ya, kita anggap selesai. Bangsa Indonesia kan punya budaya memaafkan, mari kita hargai permohonan maaf Bu Sukmawati,” ujar Sekretaris Jenderal Pengurus Besar NU, Helmy Faishal Zaini kepada media, Rabu (4/4).

Hal senada juga disampaikan Pengurus Pusat Muhammadiyah, yang meminta masyarakat dapat menerima permintaan maaf Sukmawati. Namun Muhammadiyah tidak dapat mencegah jika persoalan tersebut ada yang membawa ke ranah hukum.

“Tidak didiamkan dan tidak pula berpihak. Mummadiyah tidak bisa menentukan, kalau ada pihak yang tersinggung lalu melaporkan. Mudah-mudahan setelah ada permintaan maaf dari Ibu Sukmawati, (para pihak tersebut) bisa memaafkannya,” kata Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Yunahar Ilyas.

Ditempat terpisah, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin juga mengajak umat Islam memaafkan Sukmawati.

“Dari sudut saya karena ibu Sukmawati sudah memohon maaf, menyadari kekeliruannya karena tak kepahamannya tentang hakikat seperti azan dan sebagainya, akhlak Islam untuk memaafkannya,” kata Din kepada media, di Jakarta, Kamis (5/4).

Dijelaskan juga oleh Din, bahwa Sukmawati telah menemui dirinya sebelumnya menjelaskan semua terkait puisi tersebut serta membaca dihadapannya. Dan Din telah menyampaikan kepada Sukmawati bahwa beberapa bait puisinya tersebut dapat menimbulkan polemik dan ketersinggungan di masyarakat. (ARif R/Hrn)

Ingin mengabarkan peristiwa atau menulis opini? Silahkan tulis di kanal WARGA SERUJI dengan klik link ini

4 KOMENTAR

  1. Gue sbgaI pendukung ahok kecewa
    Sama hukum Indonesia
    Buat kebijakan potong hewan, lidah kesleo gue masuk kandang.

    Ehh si sukma kok ga di proses..?
    Apa sukma adik dr mega..?
    Apa sukma anak proklamator.

    Lemah hukum ini.

  2. Kog yg kasus ini mudah memaafkan dan menunjukan bahwa islam itu rahmatan lil alamin.tapi kog beda jauhan dengan kasus ahok mati2an harus di penjara bahkan demo berjilid jilid padahal kasus ahok cuma kesleo lidah tidak bermaksut yg orang2 tafsirkan la ini kasusnya lebih parah kog mudahnya memaafkan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

ARTIKEL TERBARU

BERITA TERBARU

TERPOPULER