COX’S BAZAR, SERUJI.CO.ID – Hampir 590.000 pengungsi Muslim Rohingya telah ditampung di berbagai kamp di Bangladesh, dan 320.000 pengungsi anak di antara mereka terancam penyakit yang ditularkan melalui air, kata seorang juru bicara PBB pada Jumat (20/10).
Anak-anak tersebut juga menghadapi kondisi hidup yang sangat buruk.
Kantor PBB bagi Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) melaporkan 589.000 pengungsi Rohingya telah menyalamatkan diri dari Negara Bagian Rakhine di Myanmar Utara sejak militer Myanmar melakukan operasinya pada 25 Agustus lalu, kata Juru Bicara PBB Farhan Haq.
Lebih separuh pengungsi yang baru tiba di Bangladesh menetap di Kutupalong Expansion, kata Haq, sebagaimana dilaporkan Xinhua, Sabtu (21/10) pagi. Kamp itu digambarkan sebagai satu lokasi besar tempat mitra bantuan bekerjasama dengan pemerintah untuk meningkatkan akses jalan, prasarana dan layanan dasar.
Komisariat Tinggi PBB Urusan Pengungsi (UNHCR) mengatakan hampir 7.000 pengungsi telah diterima di Bangladesh setelah mereka menghabiskan waktu empat hari terdampar di dekat perbatasan.
“Ribuan orang lagi diduga sedang dalam perjalanan dari Myanmar,” ungkapnya.
Yang paling rentan di antara pengungsi yang baru datang dibawa dengan bus dari perbatasan ke satu pusat persinggahan, tempat UNHCR dan mitranya menyediakan makanan, air, pemeriksaan medis dan tempat penampungan sementara, kata Haq.
Badan PBB untuk urusan anak-anak (UNICEF) menyatakan kondisi hidup yang menyedihkan dan penyakit yang menular melalui air mengancam lebih dari 320.000 pengungsi anak Rohingya, katanya.
Menurut laporan baru dari badan PBB itu, sebagian besar pengungsi tinggal di permukiman sementara yang berjejalan dan tidak bersih.
Meskipun ada tambahan upaya bantuan masyarakat yang dipimpin oleh Pemerintah Bangladesh, laporan tersebut mengatakan keperluan dasar banyak anak kecil tak terpenuhi, kata juru bicara PBB itu.
“UNICEF juga menyerukan diakhirinya kekejaman yang ditujukan kepada warga sipil di Negara Bagian Rakhine, Myanmar, serta agar pelaku kemanusiaan diberi akses segera dan tanpa pengekangan,” pungkasnya. (Ant/SU02)