BOGOR, SERUJI.CO.ID – Gelombang unjuk rasa santri terkait Puisi Fadli Zon ‘Doa yang Tertukar’ yang dinilai menghina ulama ulama khos Nahdlatul Ulama (NU), KH Maimun Zubair atau Mbak Moen.
Kali ini, sekitar 5000 santri se-Kabupaten Bogor berkumpul di Lapangan Tegar Beriman Bogor, dikutip dari Jawa Pos, Jum’at (15/2). Para santri dari berbagai Ponpes tersebut melakukan Aksi Bela Mbah Moen.
Dalam aksi tersebut para santri menumpahkan kekecewaannya kepada Fadli Zon yang telah menistakan Mbah Moen. Mereka yang sebelumnya banyak mendukung Prabowo, akan mengalihkan dukungan kepada paslon nomor urut 01, Jokowi-KH Ma’ruf Amin.
“Kami sebagai santri dan muhibbin Kiai merasa kecewa dan sakit hati ketika Mbah Moen disudutkan. Padahal para santri banyak pendukung pak Prabowo. Tapi karena puisi penghinaan itu kami pindah haluan,” ujar ustadz Rahmatullah Koordinator Aliansi Santri Bela Kiai (ASBAK) dalam orasinya.
Santri Yang Berunjuk Rasa Juga Berasal dari Daerah Kediaman Fadli Zon
Di antara mereka yang hadir adalah ratusan perwakilan santri dari Cisarua. Santri dari daerah yang merupakan tempat kediaman Fadli Zon itu merasa malu dan kecewa.
“Sebagai warga yang bertetangaan dengan dia, kami sangat malu. Kami sudah tidak simpati lagi kepada penista kiai!” tegas Cecep Sholeh salah satu santri dari Cisarua.
Cecep Sholeh menambahkan, menistakan kiai sama dengan menghina para santri. Padahal imbuhnya masyarakat Bogor mayoritas berlatarbelakang pesantren.
Klaim Sebelumnya Pendukung Prabowo, Pengunjuk Rasa Alihkan Dukungan ke Jokowi
Sementara itu salah satu tokoh santri dari Bojong Koneng, Babakan Madang, Ustadz Reza, mengimbau kepada para santri di Kabupaten Bogor agar memberikan sanksi kepada penista kiai dengan sanksi sosial.
“Orang yang menistakan kiai, kalau dia caleg, jangan dipilih. Kalau dia punya jagoan capres, jangan dipilih!” tegas Reza.
Dirinya juga menyebutkan akibat penistaan itu banyak dari kaum santri yang berpindah haluan dari capres Prabowo ke capres Jokowi.
“Daripada kami memilih capres yang tidak peduli dengan santri, lebih baik kami memilih capres yang sudah jelas memberikan Hari Santri Nasional,” pungkas Cecep