BOGOR, SERUJI.CO.ID – Calon Wakil Presiden nomor urut 01, KH Ma’ruf Amin mengatakan banyak ulama mendukung Jokowi dibanding Prabowo Subianto. Ia mengklaim sebanyak lebih dari 400 pimpinan pondok pesantren mendukung Jokowi dan dirinya.
“Jadi banyakan kami didukung ulama,” kata KH Ma’ruf seusai bersilaturahim dengan warga dan pengurus Nahdlatul Ulama (NU) di Pesantren Yasina, Cigombong, Bogor, Jawa Barat, Senin (24/12).
Menurut Ketua MUI nonaktif ini Jokowi tidak keliru memilihnya sebagai calon wakil presiden. Jokowi disebutnya sebagai cerminan kaum nasionalis, sedangkan ia dari kalangan islam, yang saat ini menjadi dua kekuatan besar.
“Insya Allah, kombinasi ini dapat menjadi pemimpin negara yang baik,” ujarnya.
KH Ma’ruf pun mengaku heran dengan tudingan Jokowi anti Islam. Menurutnya, justru Jokowi adalah pemimpin yang cinta kepada kiai dan santri. Sebab, kata KH Ma’ruf, hanya di masa pemerintahannya Hari Santri Nasional ditetapkan dan mengangkat kiai sebagai calon wakil presiden.
“Makanya saya heran ada orang yang mengatakan Jokowi itu anti-Islam, padahal Jokowi yang menetapkan Hari Santri Nasional, padahal Jokowi yang mengangkat kyai jadi wakil presiden. Selama ini engga ada yang mengangkat Kyai sebagai Wakil Presiden, hanya Jokowi yang mengangkat kiai jadi wakil presiden,” tegasnya.
Lebih lanjut KH Ma’ruf mengatakan kedua pasangan capres-cawapres sama-sama didukung oleh ulama. Namun bedanya ada pasangan yang diisi oleh ulama, dan ada yang tidak. KH Ma’ruf mengatakan seorang ulama, ustadz, dan santri pasti memilih pasangan calon yang diisi oleh ulama.
Menurutnya, ulama pasti memilih pasangan calon presiden yang ada ulamanya, karena sesama ulama. Ustadz pasti memilih yang ada ulama, karena ustadz dekat dengan ulama. Santri juga, karena santri murid ulama.
“Apalagi bukan ulama, bukan ustadz, bukan santri,” katanya.
Dalam pertemuan tersebut, KH Ma’ruf Amin menyebut memenangkan pasangan Jokowi-KH Ma’ruf Amin merupakan tanggung jawab seluruh kader NU. Sebab, katanya, sebelumnya PBNU sudah bersepakat berjuang dan memenangkan siapa pun presiden yang wakilnya berasal dari kader NU.
“Nah ini yang menjadi tanggung jawab NU sekarang, termasuk tanggung jawab warga NU di Kota dan Kabupaten Bogor. Memang dulu Pak Jokowi itu kalah (di Bogor), tapi itu dulu. Sekarang harus menang, karena wakilnya kader NU,” pungkasnya. (SU05)
Ndobol
Ah bohong.
Pak yai sampon ngopi ndereng????
Bodo amaaaaattt…
Jaenudin ngaciro