KEDIRI, SERUJI.CO.ID – Calon Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf berkomitmen akan memperluas penyertaan modal asing (PMA) di Jawa Timur, sebagai upaya memberikan lapangan kerja bagi masyarakat Jatim.
“Kami akan memberikan jaminan keamanan kepada investor. Selama ini Jawa Timur telah memberikan kenyamanan untuk berinvestasi. Ini akan kami lanjutkan,” katanya saat berkunjung ke PT Cheil Jedang (CJ) Indonesia di Desa Jatigedong, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang, Selasa (22/5).
Pihaknya mengungkapkan, pemerintah memang akan berupaya mendorong terjalinnya kemitraan PMA dengan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Adanya perusahaan asing juga bisa bermitra dengan UMKM misalnya yang telah dilakukan oleh PT Cheil Jedang (CJ) Indonesia.
Perusahaan ini, kata dia, sukses membangun kemitraan dengan UMKM, mulai dari “Packaging”, “Catering”, hingga transportasi. Selain itu, perusahaan juga memberikan program bantuan berbentuk CSR kepada masyarakat sekitar secara proporsional, sehingga juga membantu.
Ia menambahkan, untuk semakin banyak menyerap investor asing, Jawa Timur selain akan mengedepankan faktor keamanan, juga perbaikan sarana infrastruktur yang merata.
“Nantinya Jawa Timur juga berpotensi akan dikelilingi oleh jalur tol. Hal ini juga akan mempermudah arus distribusi di sini,” kata Gus Ipul.
PT Cheil Jedang (CJ) Indonesia merupakan anak perusahaan inti yang bertanggung jawab atas makanan dan bioteknologi, satuan bisnis dari CJ Group. Sebanyak 80 persen produk yang dihasilkan perusahaan ini untuk pemenuhan pasar ekspor.
Gus Ipul mengapresiasi kinerja CJ Indonesia yang selama berinvestasi di Jawa Timur, karena mampu memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.
Meskipun perusahaan ini berbasis di Korea, Gus Ipul menyebut mayoritas pekerja di perusahaaan ini merupakan pegawai lokal. Dari sekitar 1.200 pekerja di perusahaan ini, total hanya 10 orang tenaga asing yang bekerja di tempat tersebut.
“Perusahaan ini merupakan salah satu contoh perusahaan padat teknologi yang mampu menyerap tenaga kerja lokal sangat besar,” kata Gus Ipul.
Besarnya jumlah pekerja lokal yang ada di perusahaan ini, tambah dia, sebagai buah keberhasilan transfer teknologi dari para ahli asing ke tenaga lokal.
“Poin ini menjadi salah satu hal penting yang harus dicontoh investor asing lainnya di Jawa Timur. Ini menjadi bukti bahwa pekerja lokal kita mampu bersaing kalau dididik dengan teknologi asing sekalipun,” kata Gus Ipul yang juga mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal ini.
Data Badan Penanaman Modal (BPM) Jawa Timur pada tahun 2017, terdapat sebanyak 598.862 tenaga kerja terserap melalui investasi.
Dari total sebanyak itu, penyertaan modal asing (PMA) sebanyak 2.527 proyek (Rp21,4 triliun) berhasil menyerap lapangan kerja sebesar 78.496 tenaga kerja. (Ant/SU02)
Aku pilih khofifah