Indonesia juga memiliki peluang besar bagi pengembangan sektor keuangan syariah, khususnya pengembangan pasar, seperti upaya pengadaan produk yang memiliki kaitan dengan sektor ekonomi produktif seperti sukuk.
Dalam ekonomi dan keuangan syariah, sumber daya ekonomi senantiasa dijaga agar memberikan manfaat bagi masyarakat yang membutuhkan.
Penyelenggaraan ISEF kali ini menjadi momentum kolaborasi antara Bank Indonesia dan KNKS, Pemprov Jawa Timur, serta lembaga terkait lainnya.
Kolaborasi tersebut sesuai dengan tema yang diangkat, yaitu “Fostering Inclusive Economic Growth and Improving Resiliency through Closer Collaboration and Coordination”.
Kegiatan ISEF 2017 didahului oleh Festival Syariah (Fesyar) yang dilaksanakan di tiga wilayah utama ekonomi syariah lainnya.
Fesyar I dilaksanakan di Makassar pada tanggal 25 s.d. 27 Agustus 2017, Fesyar II dilaksanakan di Bandung pada tanggal 13 s.d. 15 September 2017, dan Fesyar III dilaksanakan di Medan pada tanggal 6 s.d. 8 Oktober 2017.
Semua kegiatan itu disesuaikan dengan salah satu misi ISEF, yakni mengintegrasikan pemikiran dan inisiatif nyata dalam ekonomi syariah agar memberi dampak pada perekonomian nasional dan internasional.
Selain itu, rangkaian kegiatan ISEF terdiri atas forum syariah dan pameran syariah. Forum terdiri atas forum ilmiah yang mengintegrasikan pemikiran dan inisiatif nyata, dan forum komunikasi/promosi/edukasi yang merangkai berbagai program, kebijakan, serta produk antarlembaga dan entitas bisnis syariah.
Sementara itu pameran syariah menghadirkan beragam produk dan jasa yang ditawarkan oleh lembaga, dunia usaha, termasuk kewirausahaan dan UMKM, dan pesantren berbasis ekonomi dan keuangan syariah. (Ant/SU02)