Sejak 1 Maret hingga 14 Maret, kurs rupiah terdepresiasi sebesar 0,27 persen (month to date). Jika dihitung sejak 1 Januari hingga 1 Maret 2018, rupiah terdepresiasi 1,5 persen.
Posisi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang saat ini berada di kisaran Rp13.700 per dolar AS, menurut Doddy, tidak mencerminkan fundamental perekonomian Indonesia. Seharusnya, kata dia, nilai tukar rupiah bisa jauh lebih menguat.
Beberapa faktor yang menentukan nilai fundamental perekonomian adalah defisit transaksi berjalan yang diperkirakan terjaga di 2-2,5 persen PDB tahun ini, dan inflasi yang masih di sasaran 2,5-4,5 persen (yoy). Serta pertumbuhan ekonomi yang diprediksi lebih baik dan berada di kisaran 5,1-5,5 persen (yoy) di tahun ini. (Ant/SU03)