MENU

Koor “Tangkap Sukmawati” Bersahutan di Tengah Massa Aksi di Aceh

KOTA LANGSA, SERUJI.CO.ID – Puluhan massa yang tergabung dalam Aliansi Umat Islam Kota Langsa menggelar aksi damai di depan gedung DPR Kota Langsa, Senin (9/4) sore.

Aksi damai itu menuntut pihak kepolisian untuk dapat memberikan hukuman kepada Sukmawati Soekarnoputri atas puisi karyanya yang dinilai telah menyakiti umat islam.

Aksi tersebut diikuti oleh Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Langsa, Pelajar Islam Indonesia Langsa, Front Pembela Islam Langsa, Ikadi Kota Langsa serta simpatisan lainnya.

Pantauan SERUJI dilapangan, usai melaksanakan shalat ashar massa berkumpul di Masjid Raya Kota Langsa membentuk barisan.

Dari Masjid Raya Kota Langsa massa bergerak menuju gedung Dewan Perwakilan Rakyat Kota Langsa dengan pengawalan aparat kepolisian setempat.

Dalam perjalananya massa mengumandangkan takbir, dan meneriakkan yel–yel yang berbunyi “Tangkap, tangkap, tangkap si Bu-Suk, tangkap si Bu-Suk sekarang juga”.

Sesampainya di gedung DPRK Langsa, massa diterima oleh sejumlah anggota DPRK Langsa.

Sebelum menyampaikan aspirasinya, aksi terlebih dahulu diawali dengan pembacaan ayat suci al Quran yang dipimpin oleh salah seorang peserta aksi.

Muhammad Vahrin perwakilan KAMMI Langsa dalam orasinya mengatakan, negeri ini merdeka berkat perjuangan tokoh–tokoh Islam yang selalu meneriakkan takbir di medan perang.

“Negeri ini merdeka atas teriakan Bung Tumo, berteriak di Surabaya, apa yang diteriakkannya, Allahu Akbar,” ujarnya.

Arif Ramadhan perwakilan PII Kota Langsa meminta kepada DPRK Langsa dan kepolisian untuk menyampaikan aspirasi yang disuarakan untuk membela agama Allah.

“Kami minta kepada DPR dan Polisi untuk menyampaikan aspirasi kami, menghukum Sukmawati yang telah menistakan agama, kita berharap kedepan tidak ada lagi Sukmawati-Sukmawati lain yang menistakan agama Allah,” teriaknya.

Sementara itu, anggota DPRK Langsa Ir. H. T. Hidayat mengapresiasi aksi damai yang dilakukan oleh Aliansi Umat Islam Kota Langsa, dirinya berjanji akan menyampaikan aspirasi tersebut kepada DPR RI yang ada di Jakarta.

“Kami akan menyampaikan asprisasi ini ke DPR RI melalui mekanisme yang ada,” ujarnya.

Sebagai sesama umat muslim, kata Hidayat, dirinya juga merasa terhina atas puisi yang dibacakan oleh anak sang proklamator.

“Jelas kami merasa terhina, ini harus diambil tindakan tegas, jika orang muslim yang menghina aqidahnya sendiri dihukum lebih jera lagi, walaupun sudah minta maaf, secara muslim dimaafkan, tapi dimata hukum harus dituntut dengan tegas,” imbuhnya.

Usai melakukan orasi, massa pun akhirnya membubarkan diri dengan tertib. (Syahrial/Hrn)

Ingin mengabarkan peristiwa atau menulis opini? Silahkan tulis di kanal WARGA SERUJI dengan klik link ini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

ARTIKEL TERBARU

BERITA TERBARU

TERPOPULER