SURABAYA, SERUJI.CO.ID – Pemerintah Kota Surabaya menindaklanjuti pengembangan kawasan Wisata Wangrove Wonorejo menjadi Kebun Raya Mangrove (KRM) yang pertama di Asia Tenggara.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Surabaya, Jumat (19/1), mengatakan pengembangan KRM sudah dibahas dengan tim dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
“Nantinya, tim dari Jakarta itu akan membantu untuk penyelesaian KRM yang diperkirakan lebih dari satu tahun. Termasuk kebutuhan anggarannya juga masih kami hitung,” katanya.
Dia menjelaskan untuk membuat KRM memang tidak tangung-tanggung yakni dari lahan yang saat ini hanya sekitar 50 hektare akan dikembangkan menjadi 200 hektare.
Ia mengatakan wisata mangrove yang ada saat ini memang dikemas untuk menjadi wadah tanaman mangrove alami sehingga tanaman yang ada tersebut muncul tanpa penataan.
“Beda dengan konsep KRM yang kami bangun dan kelola nantinya,” ujarnya Nantinya, katanya, KRM juga akan menjadi pusat penelitian khusus mangrove. Pengelompokan jenis mangrove juga akan dilakukan agar masyarakat bisa mengetahui jeni-jenis mangrove yang tumbuh di pesisir.
Selain itu, lanjut dia, konsep lainnya juga akan diletakkan di KRM layaknya Kebun Raya Bogor.
“Jadi nanti para peneliti akan datang ke Surabaya untuk melihat keindahan KRM dan ekosistem yang ada,” katanya.
Penjagaan ekosistem mangrove, menurut Risma, menjadi salah satu alasan pembuatan KRM. Hal itu karena mangrove bisa mencegah luapan laut pasang secara alami di kawasan Surabaya.
Selain itu, lanjut dia, minat masyarakat yang mulai banyak datang ke kawasan wisata mangrove juga harus diapresiasi.
“Liburan tahun baru pengunjungnya tembus 1.500,” ujarnya.
Risma mengharapkan pengembangan kawasan tersebut makin membuat para pengunjung nyaman, tidak hanya untuk bersantai, tetapi konsep baru yang nantinya disajikan juga menambah edukasi masyarakat.
Dari proses pengembangan lahan, lanjut dia, pemkot juga akan melakukan pembebasan lahan yang beberapa di antaranya milik masyarakat. Tanah milik pemkot juga banyak berada di kawasan pelebaran mangrove yang nantinya digabung dengan tanah milik pemkot untuk perluasan area. (Ant/SU05)