SURABAYA, SERUJI.CO.ID –Â Komisi D Bidang Pendidikan DPRD Kota Surabaya menilai sektor kepemudaan di Kota Pahlawan selama ini kurang mendapat perhatian serius dari pemerintah kota setempat.
Wakil Ketua Komisi D DPRD Surabaya Junaedi, di Surabaya, Senin (2/4), mengatakan berdasarkan laporan yang masuk di Komisi D, banyak anak-anak muda warga Surabaya yang sudah diberi keterampilan justru membuka usaha mereka di luar kota.
“Seperti yang kami ketahui, banyak anak-anak muda Surabaya banyak yang usaha di Bandung. Ini dikarenakan mereka tidak mendapatkan pasar di Surabaya,” katanya.
Menurut dia, pihaknya menganggap Pemkot Surabaya perlu memberikan perhatian dan pendampingan khusus bagi sektor kepemudaan ini. Sebab, lanjut dia, dalam 10-15 tahun ke depan, para pemuda itulah yang akan menjadi tulang punggung perekonomian bagi suatu wilayah.
Untuk itu, kata dia, bentuk pendampingan yang mestinya dilakukan pemerintah kota harus lengkap sampai ke sektor pemasarannya. Ini agar mereka bisa bertahan dan berkembang setelah diberi pelatihan.
“Nanti kan secara otomatis mereka juga bisa merekrut tenaga kerja dan mengurangi pengangguran,” katanya.
Selain itu, lanjut dia, bentuk pemasaran produk anak-anak muda lainnya bisa dilakukan dengan cara membentuk galeri khusus di tiap-tiap instansi pemerintah maupun swasta.
Ia mencontohkan galeri di DPRD Surabaya yang menjual produk-produk khas Surabaya. Galeri tersebut cukup ramai dikunjungi para tamu dari luar kota yang sedang melakukan kunjungan kerja di DPRD.
“Jadi, tamu-tamu yang berkunjung bisa diarahkan ke tempat itu dulu agar belanja,” katanya.
