Seksi Pelayanan Informasi Pariwisata Dinas Pariwisata DIY ini juga berharap, bahwa dengan diselenggarakannya JWF dapat mendorong kreatifitas pelaku industri khususnya dibidang fashion.
“Tidak dipungiri JWF ada juga karena dorongan kreatifitas dari daerah lainnya, semoga adanya JWF bisa menjadi daya tarik bagi pariwisata DIY,” lanjut Marlina.
Salah satu peserta lomba rias fantasy, Hariyanto (21), juga berharap dengan adanya JWF dapat mendorong pelaku industri kreatif seperti dirinya untuk berkembang sekaligus tetap melestarikan kebudayaan Indonesia.
“Meski banyak pengaruh dari barat, kita tetap bisa memadupadankan hal tersebut. Biar keliatan klasik namun elegan,” ujar pemuda asal Kalimantan Tengah tersebut.
(Hanif S/Hrn)