BANDUNG, SERUJI.CO.ID – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil meminta setiap pemerintah desa yang ada di Provinsi Jawa Barat memiliki akun media sosial agar identitas desanya dikenal oleh warganya dengan mudah.
“Saya meminta agar setiap desa itu memiliki akun media sosial, ini dilakukan agar punya identitas,” kata Ridwan Kamil pada acara peluncuran Program Patriot Desa Digital, di Gedung Sate Bandung, Senin (1/4).
Gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini mengatakan media sosial ialah langkah awal membentuk budaya mengonfirmasikan kegiatan maupun potensi daerah.
“Jadi bagaimana kita akan tahu ada apa di sana. Gampang tinggal buka akun, tapi desa menginformasikan kegiatannya belum optimal,” katanya.
Namun, imbuh Emil, dengan sebuah perintah politik maka setiap desa akan memiliki data base sumber informasi yang bisa disebarkan dengan gampang lewat akun sosial media.
Emil menjelaskan Program Patriot Desa Digital ialah bagian kerja sama dengan Telkomsel yang akan memberikan pelatihan bagi pemerintah desa agar melek digital.
Menurutnya, program ini digagas untuk membentuk komunitas berliterasi digital dengan tujuan meningkatkan perekonomian masyarakat dan kualitas warga desa atau wilayah pinggiran kota kecil.
“Salah satu visi Jawa Barat kan provinsi digital fokus pada desa digital karena desa punya potensi luar biasa kalau disentuh dengan teknologi,” ujarnya.
Mantan Wali Kota Bandung ini mengatakan, nantinya setiap desa akan dibagi dalam tiga zonasi warna yakni zona merah, kuning dan zona hijau.
Zona merah ialah desa yang belum memaksimalkan perkembangan digital, zona kuning untuk desa yang sudah menerapkan aplikasi dalam pelayanan masyarakat namun belum sempurna.
“Sedangkan zona hijau merupakan desa yang sudah tercipta ekosistem digital dalam ragam program pedesaan,” kata Emil.
Di tempat yang sama Director Human Capital Management Telkomsel, Irfan A Tachrir menambahkan program tersebut diutamakan menyasar daerah perbatasan Jawa Barat seperti di wilayah selatan.
Irfan mengatakan anggaran yang digunakan bersumber dari dana CSR dan tidak menutup kemungkinan pihaknya akan membangun konektivitas jaringan di wilayah pedalaman.
“Jadi program ini jangka panjang karena membangun komunitas digital itu tidak mudah dan tidak sebentar,” jelasnya.
