MENU

Banyak Travel Umroh Ilegal Cari Mangsa di Sultra, Kanwil Kemenag Ingatkan Warga

KENDARI, SERUJI.CO.ID – Masyarakat Sulawesi Tenggara (Sultra) yang berniat melaksanakan ibadah Umroh ke Tanah Suci Mekkah melalui travel harus berhati-hati. Pasalnya, saat ini banyak travel Umroh ilegal mencari mangsa di Sultra.

Umumnya travel umroh ilegal itu, seperti diutarakan Kepala Bidang Urusan Haji dan Umroh Kanwil Kemenag Sulawesi Tenggara, Ir H La Maidu MPd, tidak memiliki izin resmi dari Pemerintah, tetapi berani mematok harga di bawah ketentuan standar.

Kalau standar yang diberikan Pemerintah, kata La Maidu, terendah Rp20 juta per-orang. Kalau travel umroh ilegal dibawah itu. Tetapi, kepastian jadwal berangkatnya untuk travel ilegal tidak jelas, sementara Pemerintah mengatur travel umroh resmi sudah harus memberangkatkan jemaah umrohnya paling lambat 6 bulan setelah pelunasan.

“Karena itu perlu diingatkan agar warga berhati hati, kalau mau umroh, gunakan travel umroh resmi yang ada izinnya. Jumlah travel umroh di Sultra banyak, tetapi yang ada izin resminya baru 8,” terang La Maidu di Kendari, Senin (28/1).

Salah satu travel umruh resmi yang berkantor di Kendari adalah PT Saudi Patriawisata yang Ahad kemarin menggelar manasik bagi sejumlah calon jemaah umrohnya. Beberapa pejabat Kanwil Kemenag Sultra tampak mengawasi jalannya manasik yang dilangsungkan travel travel tersebut di salah satu hotel di Kendari.

Menurut Haji Sudding Daeng Marewa, petani kakao dari Kolaka, travel umroh ilegal banyak mencari mangsa di pedalaman. Mereka mendatangi para petani dan menawarkan biaya umroh yang murah hanya sekitar Rp16 juta, tetapi berangkatnya 2 tahun kemudian.

“Saya pun sudah bayar lunas untuk berempat, yakni istri saya, dua anak dan saya sendiri. Ternyata, sampai waktunya berangkat tidak juga diberangkatkan. Belakangan baru saya sadar bahwa saya sudah tertipu. Kantor travel umroh itu juga tidak jelas,” ujar Haji Sudding.

Haji Sudding juga menambahkan bahwa temannya sesama petani kakao yang tertipu travel ilegal itu lebih dari 10 orang, dan polisi sudah menangani masalah itu. (AH/Hrn)

Ingin mengabarkan peristiwa atau menulis opini? Silahkan tulis di kanal WARGA SERUJI dengan klik link ini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

ARTIKEL TERBARU

BERITA TERBARU

TERPOPULER