“Dari tenda sampai makanan pun, belum ada juga bantuan dari pemerintah,” kata Nimerdin.
Di dusun yang berada tidak jauh dari tepian ngarai berkedalaman puluhan meter itu, rumah semi permanen maupun permanen sudah rusak atau roboh. Hanya kandang ayam dan kambing saja yang tampak.
Pada malam hari, warga berusaha melawan udara dingin yang dibawa angin gunung dan angin laut di dalam tenda terpal di daerah perbukitan Gunung Rinjani itu.
Mereka juga kesulitan mendapat air karena Danau Segara Anakan sudah kering. “Dan untuk turun ke sungai, tidak berani juga karena kondisi tanah yang masih labil,” kata Sudir, warga Sambik Jengkel.
Warga area perbukitan yang berada sekitar 40 kilometer dari Kota Mataram itu mengharap kedatangan bantuan pemerintah.
“Kami masih butuh tenda bantuan pemerintah,” pungkasnya. (Hrn)
