JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Beredar sebuah press rilis yang dikirim oleh seseorang yang mengaku bernama Sinta Agustin dari tim media ustadz Abdul Somad (UAS) ke berbagai media di tanah air.
Press rilis tersebut dikirim pasca beredar secara luas video yang menampilkan dialog antara ustadz Abdul Somad dan capres nomor urut 02, Prabowo Subainto di sebuah tempat di Jakarta, Kamis (11/4) dan disiarkan secara ekslusif oleh TV Swasta nasional tanah air.
Dalam press rilis tersebut disebutkan bahwa UAS mengaku kecewa karena dirinya selalu dikaitkan dengan paslon nomor urut 02. Kekecewaannya muncul karena tim kampanye Paslon 02 yang selalu membuntuti ceramah UAS kerap mempengaruhi para jamaah untuk meneriakkan slogan-slogan kampanye Paslon 02.
Press Rilis Tersebut Dipastikan Orang Dekat UAS adalah Hoaks
Redaksi SERUJI melakukan konfirmasi atas press rilis tersebut kepada orang yang dikenal dekat dengan ustadz Abdul Somad di Kota Pekanbaru Riau, yakni ustadz Fauzan yang juga alumni Al-Azhar, sama seperti ustadz Somad.
“Hoaks, rilis itu tidak benar,” kata ustadz Fauzan kepada SERUJI lewat aplikasi kirim pesan, Jumat (12/4).
Untuk memperkuat pernyataannya, ustadz Fauzan mengirimkan ke SERUJI percakapannya dengan orang yang selalu mendampingi ustadz Somad. Dalam percakapan tersebut, ditegaskan bahwa press rilis tersebut adalah bohong alias hoaks.
Pantauan SERUJI, beberapa media online kredible tanah air sempat menurunkan press rilis hoaks tersebut. Namun, saat SERUJI kembali menelusuri ternyata sudah diturunkan redaksi media-media tersebut.
Tambahan dari redaksi setelah dikonfirmasi: Tidak ada orang yang bernama Sinta Agustin di tim media ustadz Abdul Somad.
Berikut Press Rilis Hoaks Yang Mencatut Nama Ustadz Abdul Somad Tersebut
Press Rilis tim media UAS, Sinta Agustin.
Ustadz Abdul Somad mengaku kecewa karena dirinya selalu dikaitkan dengan pasangan calon 02 dalam Pilpres 2019. Kekecewaannya muncul karena tim kampanye Paslon 02 yang selalu membuntuti ceramah UAS kerap mempengaruhi para jamaah untuk meneriakkan slogan-slogan kampanye Paslon 02.
“Beberapa hari ini banyak sekali sahabat-sahabat jamaah yang mempertanyakan meme dan tulisan yang menyatakan bahwa saya mendukung salah satu capres. Saya nyatakan bahwa semuanya HOAX. Mudah-mudahan kita diselamatkan dari penyebaran berita bohong,” tegas UAS dalam video di akun Youtube, Kamis (11/4/2019).
Video berdurasi 33 detik itu dibuat oleh UAS dengan kamera handphone pribadinya dan kini telah viral di berbagai media sosial seperti instagram, twitter, hingga perpesanan WhatsApp. Upaya terencana parpol untuk mengarahkan UAS seakan-akan mendukung paslon 02 dalam pemilu sangat terlihat.
Zulkifli Hasan dalam kampanye akbar Prabowo-Sandi di GBK (7/4) mengatakan terima kasihnya pada Ustaz Abdul Somad karena telah mengatakan bahwa PAN adalah partai yang sangat layak dipilih umat. Aksi sepihak Zulkifli juga dilanjutkan dengan postingan meme akun instagram & twitter PAN.
UAS dianggap mengapresiasi PAN yang menolak legalisasi peredaran minuman keras & legalisasi LGBT. Terkait ini, Tenaga Ahli Fraksi PKB DPR, Badrul Munir menilai UAS mendapat informasi sepihak & tidak utuh terkait pembahasan RUU Minol di DPR. Selain itu, emang ada upaya melegalisasi LGBT?
UAS kerap kali menghentikan ceramahnya jika tiba-tiba dipotong oleh para peserta ceramah yang meneriakkan pilih paslon 02. Hal ini tampak dalam ceramah UAS di Bagan Batu, Rokan Hilir Riau, pada 21 Februari 2019 lalu. UAS menyampaikan dirinya tak rela masyarakat tercabik-cabik karena Pemilu.
UAS tegaskan bahwa dirinya berbeda pilihan dengan umat yang hadir, tetapi ia berharap mereka tetap jaga persatuan. “Masalah beda pilihan dan partai, persatuan nomor satu,” kata UAS. Lalu tiba-tiba penyusup 02 dan jamaah berteriak ‘Coblos 02’. Dengan kecewa, UAS menghentikan ceramahnya sejenak.
Keberadaan UAS yang telah menyatakan netral dalam Pemilu 2019 terus menerus dikomoditisasi oleh Paslon 02. Pada Rabu (11/4), stasiun televisi TVOne yang dikenal milik pebisnis sekaligus konglomerat Aburizal Bakrie, menayangkan siaran langsung dialog UAS dengan Capres 02 Prabowo Subianto.
Dalam tayangan tersebut, UAS menyatakan secara terang-terangan bahwa dia tidak mendukung Prabowo. Selebihnya, UAS mendoakan supaya Indonesia tetap berada dalam keadaan damai. Bahkan, dalam kesempatan itu UAS berharap jangan membawa ulama ke dalam kepentingan politik sesaat Prabowo.
“Jangan undang saya ke istana dan jangan beri saya jabatan,” singkatnya. Sikap netral UAS beralasan kuat, karena selain sebagai ustadz, UAS adalah bagian dari Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertugas sebagai dosen di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau.
Jadi, dari berbagai pernyataan UAS dalam ceramah dan sikapnya dalam video 33 detik yang diedarkan bisa disimpulkan bahwa berbagai upaya yang dilakukan untuk mengarahkan UAS ke paslon 02 adalah tindakan yang kebablasan. Mari kita junjung sikap beliau dengan tidak menyebarkan berita Hoax tentang dirinya.