MAKASSAR, SERUJI.CO.ID – Dampak dari mahalnya harga tiket pesawat terbang, arus penumpang kapal Pelni (Pelayaran Nasional Indonesia) dari dan ke pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar meningkat signifikan.
Pengiriman barang dengan menggunakan cargo kapal kapal Pelni juga terus meningkat.
“Kami cermati terus perkembangan itu terjadi sejak bulan November 2018, yang ditandai dengan mulai mahalnya harga tiket pesawat. Mudah mudahan kenyataan ini akan berlangsung lama,” ujar Kepala Pelni Cabang Makassar, Edward Tobing, di Makassar, Ahad (17/2).
Ditemui SERUJI disela waktu istirahanya, pejabat berdarah Tapanuli yang mengaku kerasan bertugas di Makassar ini menuturkan, rute-rute Kapal Pelni yang selalu ramai diburu tiketnya oleh penumpang adalah rute Makassar-Bima (NTB), Makassar-Benoa (Bali), Makassar-Labuan Bajo (NTT) dan Makassar ke arah timur Indonesia mulai dari Gorontalo, Bitung, Sorong, Ternate, Ambon dan Jayapura.
Menurut Edward, dengan menggunakan kapal Pelni, para penumpang seolah sedang menjalani perjalanan wisata, karena menyinggahi banyak pelabuhan dan mendapatkan banyak pengalaman baru.
“Harga tiket kapal Pelni pun sangat terjangkau, dapat makan pula…bagasi juga tidak dibatasi,” jelas Edward.
Mungkin karena alasan murah dan pelayanan yang diberikan setara dengan pelayanan hotel berbintang, akhir-akhir ini kalangan pejabat teras Pemprov Sulsel sering menggelar rapat di kapal-kapal Pelni.
Bulan lalu misalnya, Edward ingat persis, sekitar 300 pejabat Pemprov Sulsel rapat di kapal Pelni rute Makassar-Surabaya pulang pergi.
“Pejabat sebanyak itu beli tiket klas 1, dan mereka puas karena total pengeluaran dananya masih jauh lebih murah jika dibandingkan rapat di hotel dan menggunakan transportasi pesawat,” ujar Edward.
Kapal-kapal Pelni yang menyinggahi pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar untuk jurusan Indonesia Timur dan Indonesia Barat, berdasarkan catatan yang diberikan Edward Tobing, sepekannya lebih dari 10 kapal berkapasitas penumpang 1000 sampai 2000 orang sekali angkut.
Masyarakat senang menggunakan angkutan kapal Pelni, menurut Stevanus Baan, salah seorang calon penumpang KM Tilongkabila jurusan Makassar-Labuan Bajo, antara lain karena ongkosnya murah, dapat tempat peristirahatan dan dapat makan.