MENU

AS Siap Buka Kedutaan di Yerusalem Pada Mei

WAHINGTON, SERUJI.CO.ID – Amerika Serikat pada Jumat mengatakan akan membuka kedutaan-besarnya untuk Israel di Yerusalem pada Mei 2018.

Pemindahan kedutaan AS dari Tel Aviv itu adalah pembalikan kebijakan Washington selama berpuluh-puluh tahun serta menggelisahkan sekutu AS, yang sudah memperlihatkan keberatan.

Presiden AS Donald Trump pada Desember mengumumkan bahwa Amerika Serikat mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Pengumuman itu membuat marah negara Arab sekutu AS serta membuat cemas Palestina, yang menginginkan wilayah timur Yerusalem sebagai ibu kota bakal negaranya.

Tidak ada negara lain yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Keputusan Trump itu telah menabur perselisihan antara Amerika Serikat dan Uni Eropa menyangkut upaya perdamaian Timur Tengah.

“Kami merasa bersemangat untuk mengambil langkah bersejarah ini, dan sangat menantikan saat pembukaan (kedutaan) pada Mei,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri Heather Nauert. Ia mencatat bahwa pembukaan kedutaan besar AS di Yerusalem itu bertepatan dengan peringatan ke-70 tahun berdirinya Israel.

Kedutaan di Yerusalem akan secara bertahap diperluas di sarana kekonsuleran, yang sudah ada di wilayah Arnona, sementara pencarian lokasi permanen sudah dimulai untuk, apa yang disebut Nauert sebagai, kegiatan jangka lebih panjang.

Kedutaan sementara akan memiliki kantor duta besar serta staf kecil dan, pada akhir 2019, paviliun kedutaan baru di kompleks Arnona akan dibuka, kata Nauert dalam pernyataan.

Konsulat di Yerusalem Timur akan tetap memberikan layanan bagi masyarakat Palestina. Untuk kepentingan keamanan, Duta Besar AS David Friedman akan tetap tinggal di kediaman di Herzliya di sebelah utara Tel Aviv, dan menempuh perjalanan menuju lokasi kedutaan baru, kata seorang pejabat yang tak ingin diungkapkan jati dirinya.

Pembukaan kedutaan AS di Yerusalem pada Mei berlangsung lebih cepat dibandingkan perkiraan sebelumnya.

Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence bulan lalu mengatakan di parlemen Israel bahwa pemindahan kedutaan akan berlangsung pada akhir 2019.

Kabar soal pembukaan kedutaan AS pada Mei itu disikapi Palestina dengan kemarahan.

“Ini adalah langkah yang tidak bisa diterima. Langkah sepihak apa pun tidak akan memberikan keabsahan bagi siapa pun dan akan menjadi penghambat setiap upaya untuk mewujudkan perdamaian di kawasan,” kata Nabil Abu Rdainah, juru bicara Presiden Palestina, Mahmoud Abbas. (Ant/SU05)

Ingin mengabarkan peristiwa atau menulis opini? Silahkan tulis di kanal WARGA SERUJI dengan klik link ini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

ARTIKEL TERBARU

BERITA TERBARU

TERPOPULER