MENU

Muslim dan Berhijab, Calon Wali Kota di AS Ini Mendapat Ancaman Pembunuhan

JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Regina Mustafa, wanita muslim pertama yang mencalonkan diri sebagai Wali Kota di Amerika Serikat, mengaku menerima teror pembunuhan dari orang yang tidak dikenal lewat akun sosial medianya.

Mustafa mencalonkan diri untuk perebutan kursi Wali Kota Rochester, sebuah kota yang terletak di negara bagian Minnesota, yang berjarak sekitar 160 km dari kota Minneapolis.

Ia mengatakan ancaman “eksekusi” dilakukan lewat online oleh seseorang yang menyebut diri atau kelompoknya Militia Movement, yang menulis “EXECUTE all muslims in America” di websitenya.

“Saya tidak tahu siapa peneror itu, apakah orang tersebut berada di dekat sini atau di diluar daerah (diluar negara bagian, red),” kata Mustafa kepada media lokal the Post-Bulletin, sebagaimana dilansir Independen, Rabu (14/2) waktu setempat.

Lewat akun twitternya Mustafa menegaskan tidak akan mundur dari pencalonannya akibat ancaman tersebut.

“Ancaman ini tidak akan menggagalkan saya, tapi ancaman apa pun harus disikapi dengan serius. Tidak boleh ada yang merasa terancam, ketika ingin melayani masyarakat dalam pemilihan,” katanya.

Walau ancaman tersebut bernada ditujukan ke seluruh muslim yang ada di Amerika, Mustafa beranggapan peneror secara khusus mengincar dirinya.

“Itu lebih merupakan ancaman umum bagi semua Muslim di Amerika, tapi karena orang ini memang meluangkan waktu untuk mencari saya dan meninggalkan komentar ini, saya menganggapnya sebagai ancaman spesifik,” terangnya.

Sebagai tanggapan atas ancaman tersebut, The Council on American-Islamic Relations (CAIR) meminta polisi untuk menyelidiki masalah tersebut.

“Kami mendesak otoritas penegakan hukum negara bagian dan federal untuk menyelidiki ancaman kekerasan yang menargetkan anggota komunitas minoritas yang ingin mengambil bagian dalam proses politik negara kami,” kata Direktur Eksekutif CAIR Minnesota, Jaylani Hussein.

Di Rochester, hampir 12 ribu dari 114 ribu populasi beragama Islam.

Sementara itu Departemen Kepolisian Rochester mengatakan Polisi sedang menyelidiki insiden tersebut namun juga menyampaikan bahwa karena ancaman tersebut bersifat umum dan tidak secara khusus ditujukan kepada Mustafa, maka akan sulit untuk diadili.

Menyikapi hal tersebut, Mustafa yang mengaku buta hukum mengatakan sangat menghormati polisi setempat namun khawatir mereka tidak memperlakukan peristiwa tersebut sebagai ancaman langsung.

“Saya khawatir mereka menganggap ini sebagai pelecehan. Saya telah mengalami pelecehan, -saya tahu apa itu pelecehan. Ini adalah ancaman, ” katanya.

Mustafa juga kembali menegaskan bahwa ia tidak akan mundur dari pancalonannya sebagai Wali Kota.

“Itulah yang mereka ingin aku lakukan, jika saya maju dan berkompetisi di akhir tahun ini, meski saya kalah, saya menang,” tegasnya. (ARif R/Hrn)

Ingin mengabarkan peristiwa atau menulis opini? Silahkan tulis di kanal WARGA SERUJI dengan klik link ini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

ARTIKEL TERBARU

BERITA TERBARU

TERPOPULER