JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin menegaskan bahwa acara Reuni Alumni 212 dan aksi yang akan dilakukan pada Sabtu 2 Desember 2017 nanti, adalah hak warga negara.
Walau menurut Din, ia tidak mendukung kegiatan yang rencananya bertempat di lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta.
“Saya tidak ikut karena saya punya pendekatan tersendiri dalam ‘amar makruf nahi munkar’,” kata Din kepada wartawan di Jakarta, Kamis (30/11).
Kendati begitu, dia mengatakan tidak melarang kegiatan tersebut karena setiap orang atau kelompok mempunyai hak serta kebebasan guna mengekspresikan pendapatnya dalam bentuk dan dengan cara apapun.
Kelompok pendukung Aksi 212, kata mantan Ketua Umum Muhammadiyah ini, juga mempunyai hak untuk mengaktualisasikan diri. Oleh karena itu, gerakan mereka adalah absah di alam demokrasi selama tidak menggunakan kekerasan.
Lebih lanjut Din mengatakan kejayaan Islam di Indonesia perlu dicapai melalui pengembangan infrastruktur kebudayaan Islam. Maka diperlukan karya-karya nyata dalam meningkatkan mutu kehidupan umat Islam dalam berbagai bidang.
“Maka perlu langkah strategis yang lebih menekankan praktik ke-Islaman daripada menampilkan ‘mob populisme’ keagamaan,” pungkasnya. (ARiF R/Hrn)