SUMBA TIMUR, SERUJI.CO.ID – Akibat musim kemarau berkepanjangan, sekitar ratusan hektar tanaman jagung di Kabupaten Sumba Timur terancam gagal panen, seperti yang terjadi di salah satu desa Kiritana yang disebut lahan pertanian jagung terbesar di Sumba Timur yang mengalami gagal panen.
“Gagal panen tahun ini karena petani mengahadapi musim kemarau panjang, padahal petani rata-rata menanam jagung di daerah aliran sungai (DAS), namun tanaman jagung pun tidak jadi,” kata Marthinus Umbu ketika ditemui di perkebunan jagung miliknya, Jumat (24/11).
Menurutnya, sebenarnya musim kemarau tidak berdampak pada tanaman jagung karena tanaman jagung berada di DAS. Bila dilihat masalah ini bisa terjadi karena fenomena alam yang menghambat tumbuhnya tanaman.
Sementara itu, petani jagung asal desa Kiritana lainnya, Darius menuturkan, hasil tanaman jagung sebenarnya sudah mencapai panen dalam waktu sebulan, tapi hasil panen itu gagal, karena setelah bencana kekeringan berakhir, desa tersebut mengalami curah hujan yang tinggi beberapa pekan ini, dan menjadikan air tergenang di seluruh perkebunan jagung.
“Kalau ditaksir ada sekitar ratusan hektar tanaman jagung yang terancam gagal panen, maka petani pun kelimpungan karena kegagalan itu bisa menimbulkan kerugian jutaan rupiah bagi petani di wilayah Sumba Timur,” jelasnya. (Habibudin/SU02)