MENU

Jelang Pilgub Jatim, Nama Emil Menguat Sebagai Cawagub Khofifah

SURABAYA, SERUJI.CO.ID – Ada empat nama potensial menjadi pendamping Khofifah Indar Parawansa pada Pilgub Jawa Timur 2018. Mereka yaitu Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Bupati Trenggalek Emil Eliatianto Dardak, Bupati Ngawi Budi Sulistiyono alias Kanang dan Kepala Inspektorat Jatim Nurwiyatno.

“Tapi dari keempat nama itu, figur yang paling potensial adalah Emil,” kata CEO IT-Riset Politic Consultant (iPol) Indonesia, Petrus Hariyanto, Kamis (2/11).

Berdasarkan hasil survei iPol Indonesia tentang konten berita media massa (media cetak, elektronik, dan online), suami Arumi Bachsin itu menjadi buah bibir netizen sebagai wakilnya Khofifah.

Dari 4.198 share post di media sosial mulai 1 Agustus-31 Oktober 2017. Nama Risma berada diurutan pertama terkait pemberitaan soal cawagub mencapai 18,01 persen, kemudian disusul Emil Dardak mencapai 14, 91 persen, Budi S 13,55 persen, Nurwiyatno 8,74 persen, dan sisanya nama-nama lainnya.

“Tapi dalam sebulan terakhir ini, nama Emil berada diurutan pertama dalam pemberitaan figur potensial sebagai cawagubnya Khofifah. Sedangkan nama Risma, Nurwiyatno dan lainnya terus merosot,” kata Petrus.

Survei Ipol, juga memaparkan sosok seperti apa Bakal Calon Gubernur 2018 yang diinginkan masyarakat. Publik inginkan sosok merakyat, program bagus dan bebas korupsi.

“Potensi kedekatan kandidat dengan rakyat masih menjadi faktor utama dari masyarakat dalam menentukan pilihan. Kemudian tokoh muda juga menjadi buah bibir dalam media sosial, program bagus, kinerja yang baik, jujur, cerdas dan bersih dari KKN,” ujarnya.

Berdasarkan pantauan di media sosial, jumlah postingan yang membicarakan sosok Emil mencapai sekitar 1.000 cuitan per hari, kemudian Nurwiyatno 750 postingan per hari.

“Jumlah postingan yang membicarakan nama-nama itu, mayoritas adalah warganet berusia antara 18-35 tahun,” katanya.

Menurut Petrus, sebagai pemilih rasional, kelompok millenial cederung lebih cerdas dengan melakukan analisa berdasarkan pertimbangan komentar publik.

“Mereka bersosialisasi secara word of mouth atau getok tular. Dalam bersosialisasi membahas Pilgub, mereka cenderung kritis terhadap kandidat, dan langsung menganalisis rekam jejak kandidat. Menariknya, semua dilakukan lewat akses mobile internet,” katanya.

Saat ini, kata Petrus, di Jatim terdapat sekitar 13 juta pengguna Facebook (FB), dan rentang usia yang paling aktif berselancar adalah usia 17-35 tahun.

“Generasi Y ini aktif memantau informasi akun FB dan membicarakan kandidat cagub-cawagub secara intens, serta membandingkan apa saja yang dilakukan para kandidat termasuk rekam jejaknya,” kata Petrus. (Amal/Hrn)

Ingin mengabarkan peristiwa atau menulis opini? Silahkan tulis di kanal WARGA SERUJI dengan klik link ini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

ARTIKEL TERBARU

BERITA TERBARU

TERPOPULER