MENU

Popularitas Aung San Suu Kyi Meroket di China

BEIJING – Meskipun mendapatkan kritikan tajam dari media-media di Barat, penasihat pemerintah Myanmar dan mantan peraih Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi mendapatkan sambutan positif dari warganet di China.

Global Times melaporkan, pada Senin (18/9), warganet di China menghargai sikap Suu Kyi yang menentang tekanan asing demi menyelamatkan kepentingan rakyatnya.

Suu Kyi selama ini dianggap sangat dekat dengan negara-negara Barat oleh warganet China, namun baru-baru ini justru mendapatkan tanggapan positif dari komunitas daring China yang tidak suka dengan tekanan Barat terhadap negara-negara berkembang melalui isu-isu berkaitan dengan keamanan nasional, demikian media yang berafiliasi dengan partai berkuasa di China itu melaporkan.

Dalam laman berita seperti guancha.cn dan ifeng.cn, Suu Kyi banyak mendapatkan tanggapan positif dari warganet yang menyebutnya sebagai “negawarawan yang melayani kepentingan rakyat” dan dianggap tangguh serta bijaksana melebihi politikus perempuan Barat.

Meskipun ramai dibicarakan, nama Suu Kyi tidak ditemukan di Weibo, platform media sosial terpopuler di China. Warga China menganggap bahwa persoalan ekstremisme yang terjadi di Myanmar sebagai masalah sensitif.

“Rakyat China memiliki pandangan yang sama dengan Myanmar terhadap masalah ekstremisme agama. Oleh karena itu, sikap mereka terhadap Suu Kyi juga sama terhadap rakyat Myanmar. Suu Kyi sedang mencoba menjadi negarawan yang pragmatis, bukan seorang idealis Barat. Dia mencoba mengikuti kata hatinya, meskipun mendapatkan kritikan tajam,” kata Liu Yun, pengamat isu-isu Myanmar tinggal di Provinsi Hunan.

Dia menambahkan bahwa meningkatnya popularitas Suu Kyi karena kebijakannya terhadap China, dan dua kali pula berkesempatan mengunjungi daratan Tiongkok itu.

“Oleh sebab itu, rakyat dan pemerintah China tidak ingin merusak hubungan bilateral dengan Myanmar,” ujar Liu.

Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang menyatakan bahwa pemerintahannya mengutuk kekerasan yang terjadi di negara bagian Rakhine dan mendukung upaya-upaya Myanmar dalam menjaga stabilitas dan perdamaian.

“Komunitas internasional seharusnya mendukung upaya Myanmar untuk membangun stabilitas,” katanya di Beijing, Selasa (12/9) lalu. (Ant/SU02)

Ingin mengabarkan peristiwa atau menulis opini? Silahkan tulis di kanal WARGA SERUJI dengan klik link ini

6 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

ARTIKEL TERBARU

BERITA TERBARU

TERPOPULER

Deddy Mizwar

Asmat, Suku Terkaya Indonesia?

5 Kelemahan Komunikasi Lewat Group Chat