JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Merespon kondisi bencana tsunami Selat Sunda yang terjadi Sabtu (22/12) malam, PKPU Human Initiative (HI) telah dan terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak yang berada di lokasi bencana. Untuk itu, PKPU HI telah mengirimkan 11 personil untuk evakuasi dan assessmen.
Tim awal yang terdiri dari 5 personil langsung melakukan koordinasi di posko evakuasi Tanjung Lesung setibanya di lokasi kejadian. Tim langsung melakukan penyusuran di daerah sumur Cibaliung, namun hasil yang didapat hingga evakuasi selesai masih nihil.
Tim evakuasi masih terus melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten, yakni Ryan di Posko Kopi dan Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang. Tim juga melakukan evakuasi di wilayah Sumur hingga Ujung Jaya.
Evakuasi akan terus dilakukan mengingat masih banyak korban yang belum dievakuasi dan berada di bawah reruntuhan bangunan. PKPU HI akan terus berupaya yang terbaik, untuk membantu masyarakat terdampak tsunami Selat Sunda.

Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga Senin (24/12/2018) pukul 09.16 WIB yang dihimpun PKPU Human Initiative (HI) jumlah korban meninggal menjadi 281 orang, 1,016 orang luka-luka, 57 orang hilang, yang tersebar di 5 Kabupaten terdampak, yakni Pandeglang, Serang, Lampung Selatan, Tenggamus, serta Pesawaran.
Sementara, jumlah pengungsi mencapai 11,687 orang. Kerusakan akibat tsunami terdata meliputi 611 unit rumah rusak, 69 unit hotel rusak, 60 warung rusak, serta 420 perahu rusak.
Untuk penanganan darurat telah dilakukan oleh personil gabungan TNI, Polri BNPB, Basarnas, Kementerian PU Pera, Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan, Kementerian ESDM, BPBD, SKPD, NGO, relawan dan masyarakat. (PKPU/SU05)