MENU

KPU Tulungagung Gelar Doa Bersama Untuk Petugas Pemilu Yang Meninggal

TULUNGAGUNG, SERUJI.CO.ID – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Selasa (14/5), menggelar tahlil dan doa bersama untuk seluruh penyelenggara Pemilu yang “gugur” atau meninggal selama menjalankan tugas.

“Di samping menindaklanjuti instruksi dari KPU RI terkait mendoakan saudara-saudara kita, penyelenggara pemilu yang meninggal dunia, juga merupakan kegiatan kami dalam mengisi acara di bulan Ramadhan,” kata Ketua KPU Tulungagung Mustofa di Tulungagung, Selasa (14/5).

Doa bersama digelar sederhana di musholla kompleks KPU Tulungagung. Acara diawali dengan tahlil dan kemudian ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh salah satu komisioner KPU Tulungagung, Mochammad Arif.

Pesertanya tidaklah banyak, hanya tampak beberapa komisioner dan staf Kesekretariatan KPU Tulungagung.

Di depan lokasi acara, tepat di depan imam, terpasang banner bertuliskan “Doa Bersama bagi para penyelenggara Pemilu yang sakit dan meningal dunia”.

Mustofa mengatakan, korban penyelenggara pemilu yang sakit dan meninggal di wilayah tugasnya saat ini tercatat sebanyak delapan meninggal dunia, dan 24 sakit. Rinciannya yang meninggal, anggota PPS ada dua orang KPPS berjumlah tiga orang dan linmas sebanyak tiga orang.

“Sedangkan penyelenggara pemilu yang sakit dan kini menjalani perawatan jalan maupun rawat inap ada 24 orang,” katanya.

Dua petugas penyelenggara pemilu yang terakhir meninggal masing-masing bernama Sutarno, Anggota KPPS di Desa Rejoagung, Kecamatan Kedungwaru. Sementara satu lainnya diidentifikasi bernama Agus Widodo, Anggota KPPS Desa Sawo, Kecamatan Campurdarat.

“Mereka sebelumnya susah mengeluhkan sakit. Infonya sempat dirawat namun kondisinya sudah tidak memungkinkan,” kata Mustofa.

Jumlah itu baru penyelenggara pemilu di bawah naungan KPU. Angka petugas yang sakit maupun meninggal dipastikan membengkak jika digabungkan dengan data dari Bawaslu Tulungagung.

“Sejauh ini kami sudah mendata semua petugas yang meninggal karena faktor kelelahan dan tugas berat lain sebagai penyelenggara pemilu. Data (korban) juga sudah kami kirim ke KPU RI melalui KPU provinsi, sekarang tinggal menunggu realisasi,” katanya.

Ia berharap, bantuan atau santunan untuk petugas penyelenggara pemilu yang meninggal itu untuk mendapat santunan.

Ingin mengabarkan peristiwa atau menulis opini? Silahkan tulis di kanal WARGA SERUJI dengan klik link ini

Sumber:Ant

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

ARTIKEL TERBARU

BERITA TERBARU

TERPOPULER

Deddy Mizwar

Asmat, Suku Terkaya Indonesia?

5 Kelemahan Komunikasi Lewat Group Chat