SURABAYA, SERUJI.CO.ID – Dukungan pada pasangan nomor urut 2, Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno di Pilkada Surabaya terus mengalir. Kali ini dukungan datang justru dari kader-kader PDI Perjuangan yang pada Pilkada kali ini mengusung Eri Cahyadi-Armuji.
Kader yang tergabung dalam kelompok yang menamakan diri Banteng Ketaton tersebut mendeklarasikan dukungannya pada Ahad (8/11) kemarin di daerah Pandegiling yang dikenal sebagai jantungnya PDI Perjuangan di Surabaya.
Banteng Ketaton adalah gerakan militan pendukung PDI Perjuangan khususnya Megawati Soekarnoputri yang dikuyo-kuyo pada era Orde Baru. Kelompok dengan logo kepala banteng ini berdiri sejak tahun 1994 dan berada diluar struktur partai.
Para anggota kelompok ini tersebar di seluruh wilayah Surabaya dan Jawa Timur, dengan berbagai latar belakang profesi.
Pada era-98, barisan tersebut berada didalam satu komando dalam Posko Pandegiling Surabaya. Banteng Ketaton lebih banyak berada dan mengabdi kepada masyarakat Surabaya.
Kegiatan-kegiatan yang difokuskan kepada warga Surabaya sebagai Wong Cilik, beridelogikan Pancasila dan Tri Sakti Bung Karno membuat para anggotanya lebih banyak bekerja dalam kesunyian.
Kecewa Keputusan DPP Usung Eri Cahyadi Yang Bukan Kader PDIP
Andreas Widodo, ketua deklarasi Banteng Ketaton, menegaskan pengalihan dukungan kepada pasangan Maju karena kecewa kepada Eri Cahyadi yang bukan siapa-siapa bagi PDI Perjuangan.
”Target Banteng Ketaton Surabaya tidak muluk-muluk, hanya mengalihkan 40 persen suara PDI Perjungan Surabaya agar memilih pasangan MA dan Mujiaman,” kata Andreas.