Untuk memperkuat branding, mantan presenter, kreator quiz dan program televisi kawakan ini merombak logo TV pelat merah menjadi lebih filosofis; new spirit, new hope, new identity. Menggabungkan warna biru dan putih, tulisan “TV” bersanding dengan “RI” di tengah lingkaran. Seragam para kru TVRI sekarang tidak lagi lusuh, namun memiliki desain yang membanggakan pemakainya. Untuk membenahi para presenternya, pemilik sekolah Helmy Yahya Broadcasting Academy ini pun turun langsung memotivasi, mengajarkan public speaking dan berupaya meningkatkan penampilan agar tak kalah dengan penyiar TV swasta.
Bagaimanapun Helmy sadar, permasalahan mendasar lembaganya adalah lemahnya pengelolaan dan akuntabilitas keuangan serta mismanajemen SDM. Untuk memperbaikinya, beruntung alumni terbaik STAN ini didukung oleh dua direksi (dari total enam) yang berlatar belakang akuntan. Setelah bekerja ekstra keras, TVRI kini telah mendapatkan opini WTP. Jajaran direksipun mulai menyusun standar dan SOP, berbarengan dengan diperkenalkannya “reward and punishment”. Corporate culture yang baru adalah keinginan bersih dari korupsi. Helmy bahkan rela mengeluarkan biaya pribadi untuk melaksanakan berbagai kegiatan di daerah.
Dalam setiap kunjungan ke TVRI daerah, pria kelahiran Palembang, 6 Maret 1962 ini selalu menyempatkan diri mengunjungi stakeholders; para pejabat baik sipil atau militer untuk mendapatkan kembali trust dan dukungan mereka. Helmy sadar, keunggulan Indonesia adalah kekayaan alam dan budayanya. TVRI daerahpun mulai percaya diri memproduksi program-program bermutu dengan videografis yang menarik mata pemirsa, seperti acara “Pesona Indonesia”. Helmy juga berhasil menggandeng Discovery Channel untuk memproduksi program yang mengeksplorasi keindahan alam dan budaya Nusantara.
Sang Raja Kuis menghidupkan kembali Kuis Siapa Berani dengan memilih Ferry Salim yang dianggap magnet bagi Kaum Hawa sebagai presenter mendampingi Alya Rohali. Semangat Pagi Indonesia, Indonesia Siang, Indonesia Malam, English News Services adalah acara berita dengan kemasan yang lebih segar dan informatif, demikian pula “Dunia Dalam Berita” yang tayang pukul 21 malam. Sementara acara mendidik “Kuliner Indonesia”, science class, science documenter, Berantas Korupsi, atau Buatan Indonesia juga diproduksi.
Acara-acara legendaris pun coba ditayangkan kembali; Keluarga Cemara, Oshin, dan Little house on the prairie. Sementara yang lebih milenial juga diciptakan; Verifikasi Viral, program entertaintment, tayangan musik serta film kartun anak-anak. Bagaimanapun idealisme Helmy mengatakan lembaga penyiaran publik ini harus tetap mendidik, melestarikan budaya negeri, serta menjaga persatuan dan kebersamaan anak bangsa, tidak sekedar mengejar rating.
Program Sport menjadi unggulan baru, dimana TVRI memperoleh percayaan untuk menyiarkan langsung Premiere League Liga Inggris untuk siaran terestrial. Pun Copa Italia 2019 – 2021 jatuh ke pelukan TVRI. Selain itu, TVRI berani mendeklarasikan diri sebagai TV bulu tangkis Indonesia, sebuah kepercayaan diri yang baru.
Iya tvri niehhh, jadi rame lagihhh..salutt