MENU

Isu PKI: Anda Usulkan “Move On”, Mereka Mau “Move In”

Di tengah cuaca demokratis dan HAM yang semakin cerah sekarang ini, Pak Bedjo dan Pak Ilham berhasil mendapatkan corong dari berbagai jenis dan kaliber, untuk menyukseskan kampanye “PKI bukan pemberontak”. Selain mendapatkan corong, ada pula yang menyiapkan “pengantar acara” (presenter) untuk mereka. Lengkap! Pantas disebut sukses.

Sukses itu tidak main-main. Bedjo dan Ilham bisa meyakinkan sekian banyak LSM dan lembaga HAM untuk mendukung apa yang disebut “pelurusan sejarah 1965” itu. Dan, entah mengapa, semua LSM tsb sepakat tentang perlunya peninjauan ulang penulisan sejarah 1965.

Manuver inilah yang sekarang menimbulkan kekisruhan. Keluarga-keluarga dari puluhan ribu korban pembantaian PKI, tidak bisa menerima kampanye pelurusan sejarah 1965. Mereka memaafkan PKI tetapi menolak upaya licik untuk membuat potret baru yang menampakkan PKI tak bersalah.

Suasana menjadi hiruk-pikuk lagi. Kita menjadi heran, mengapa sekarang Bedjo dan Ilham semakin “berani”?

Sambil mencari jawaban untuk pertanyaan di atas, ada satu hal yang bisa terbaca dengan jelas, tidak samar-samar. Bahwa, ketika Anda mengusulkan “move on”, mereka sebetulnya ingin “move in”. Maksudnya, para ahli waris PKI ingin, secara terselubung dan dalam segala format, masuk kembali ke jantung perpolitikan Indonesia walaupun secara resmi partai itu dinyatakan terlarang.

Kalau Anda selama ini terbiasa membaca judul saja tanpa membaca konten secara cermat, maka “move in” PKI itu bisa jadi akan terlewatkan begitu saja. Dengan kata lain, tak terasa nanti mereka tiba-tiba telah memiliki aset politik yang besar, yang akan didukung oleh para pemodal opotunistik.

*) Penulis adalah wartawan senior

Ingin mengabarkan peristiwa atau menulis opini? Silahkan tulis di kanal WARGA SERUJI dengan klik link ini

2 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

ARTIKEL TERBARU

BERITA TERBARU

TERPOPULER