Bentuk penyiksaannyapun sangat kejam, Ammar misalnya dijemur terlentang diatas pasir menghadap terik matahari, sambil dadanya ditindih dengan batu besar, sering juga ditenggelamkan dalam kubangan. Ada juga sahabat yang disiksa dengan dipakaikan baju besi, lalu dilemparkan ke tengah gurun yang sedang memanas. Dan masih banhyak lagi bentuk penyiksaan lainnya.
Maka menjadikan rumah al-Arkam sebagai markas dakwah rahasia merupakan keputusan yang sangat bijak demi keselamatan kaum muslimin pada saat itu. Apalagi keislaman Al-Arkam belum diketahui oleh Quraisy. Al –Arkam juga berasal dari bani Makhzum yang merupakan suku yang bermusuhan dengan bani Hasyim (baninya Rasulullhah) sehingga tidak terlintas oleh kafir Quraisy bahwa bani Makhzum ada yang menjadi pengikut nabi. Kebijakan diplihnya rumah Al-Arkam ini membuktikan bahwa Rasulullah adalah ahli strategi, kerja dakwahnya disiplin, teratur dan terukur.
Dari rumah yang penuh berkah itulah Rasulullah mengajarkan islam secara diam-diam kepada para pengikutnya. Al-Arkam merupakan pemeluk islam yang ke-11p ada usianya yang masih remaja (16 tahun), dari rumah sederhananya dan diberkahi ini pemeluk islam semakin bertambah sampai berjumlah 40 orang. Dan Umar bin khattab adalah peserta terakhir yang memeluk islam di tempat ini, sebab setelah masuknya Umar, oleh Rasulullah SAW metode dakwah islam di rubah dari metode dakwah diam-diam menjadi metode dakwah terbuka atau terang-terangan.
(Endang/Hrn)
Memang Rasululloh Muhammad SAW adalah ahli strategi terbaik untuk dakwah maupun perang. Lemah lembut ketika berdakwah, tegas dan penuh semangat ketika berperang