“Kenapa sih dik kamu mau diajak begituan sama bukan suamimu, kamu masih muda lho, masa depanmu masih panjang. Bagaimana jika kamu hamil. Misalpun tidak hamil kamu akan kehilangan mahkota berharga yang harusnya hanya kau berikan pada suamimu kelak” cerocosku panjang lebar.

Dia menjabarkan alasannya bersedia diajak aktivitas seksual oleh pacarnya karena pacarnya minta bukti akan cintanya.

“Dan kamu mau, dengan alasan membuktikan cinta lalu kamu berikan sesuatu yang sangat berharga itu?” tanyaku dengan nada suara agak meninggi.

Raut mukanya tampak galau, dengan agak menunduk dia melanjutkan kisahnya.“pacarku menuduh saya telah berhubungan dengan lelaki lain dan dia mengancam akan memutuskan saya”.

“Kamu yakin pacarmu nggak bohong tentang penyakit kelaminnya, jangan-jangan dia hanya nyari alasan untuk mutusin kamu sebab dia sudah ada wanita lain apalagi kalian tinggalnya sudah saling berjauhan,” kataku.

Lalu wanita malang yang sudah kehilangan hal yang paling berharga bagi seorang gadis itu kunasehati bahwa antara wanita dan pria itu beda, wanita setelah beraktifitas seksual maka akan meninggalkan bekas yang melekat seumur hidup. Beda dengan pria yang tidak akan meninggalkan bekas apapun meskipun dia sudah melakukan beribu kali. Maka dalam hubungan seksual di luar nikah, wanitalah yang paling dirugikan , apalagi kalau sampai hamil. Masa depan bisa hancur gegara ketidakmampuan mengendalikan diri.

“Sekarang jangan pikirkan lelaki itu lagi, bertobatlah sama Allah, mohon ampun. Dan jangan diulangi lagi kecuali dengan suamimu nanti” ucapku dihadapan perempuan itu sambil mataku hampir berkaca-kaca, sebab bersamaan dengan itu langsung terlintas kekhawatiranku terhadap pergaulan kedua putriku kelak. Semoga Allah menjaga martabat keduanya, Amiin.

#Liku2MejaPraktek

2 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama