MENU

Malaria: Terlambat Menangani, Kematian Risikonya

Langkah Pencegahan Malaria

Pencegahan malaria dapat dilakukan dengan menghindari gigitan nyamuk dengan menggunakan kelambu atau repellen, menghindari aktivitas di luar pada malam hari.

Beberapa upaya pengendalian vektor yang dilakukan misalnya terhadap jentik dilakukan larviciding (tindakan pengendalian larva Anopheles sp secara kimiawi, menggunakan insektisida), biological control (menggunakan ikan pemakan jentik), manajemen lingkungan, dan lain-lain.

Pengendalian terhadap nyamuk dewasa dilakukan dengan penyemprotan dinding rumah dengan insektisida (IRS/ indoors residual spraying) atau menggunakan kelambu berinsektisida.

Namun perlu ditekankan bahwa pengendalian vektor harus dilakukan secara REESAA (rational, effective, efisien, suntainable, affective dan affordable) mengingat kondisi geografis Indonesia yang luas dan bionomik vektor yang beraneka ragam sehingga pemetaan breeding places dan perilaku nyamuk menjadi sangat penting.

Untuk itu diperlukan peran pemerintah daerah, seluruh stakeholders dan masyarakat dalam pengendalian vektor malaria

Program Eliminasi Malaria

Penyakit malaria masih ditemukan di seluruh provinsi di Indonesia. Berdasarkan API (Annual Paracite incidence), dilakukan stratifikasi wilayah dimana Indonesia bagian Timur masuk dalam stratifikasi malaria tinggi, stratifikasi sedang di beberapa wilayah di Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera sedangkan di Jawa-Bali masuk dalam stratifikasi rendah, meskipun masih terdapat desa/fokus malaria tinggi.

Program eliminasi malaria di Indonesia tertuang dalam keputusan Menteri Kesehatan RI No 293/MENKES/SK/ IV/2009. Pelaksanaan pengendalian malaria menuju eliminasi dilakukan secara bertahap dari satu pulau atau beberapa pulau sampai seluruh pulau tercakup guna terwujudnya masyarakat yang hidup sehat yang terbebas dari penularan malaria sampai tahun 2030.

Tahapannya sebagai berikut:

2010: Eliminasi malaria di DKI, Bali dan Barelang Binkar, dimana seluruh sarana pelayanan kesehatan telah mampu melakukan konfirmasi laboratorium kasus malaria yang rendah

2015: Pembebasan Jawa, Aceh dan Kepulauan Riau.

2020: Pembebasan Sumatera, NTB, Kalimantan, danSulawesi.

2030: Pembebasan Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku urara dan NTT

 


oleh:
dr. Endang Sulistiyowati, dokter umum di Sukohardjo


Bagi pembaca SERUJI yang ingin konsultasi ke “Dokter SERUJI Menjawab” silahkan menuju ke sini.

(SU01)

Ingin mengabarkan peristiwa atau menulis opini? Silahkan tulis di kanal WARGA SERUJI dengan klik link ini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

ARTIKEL TERBARU

BERITA TERBARU

TERPOPULER