SCROLL KE ATAS UNTUK BACA BERITA

MENU

Cuci Darah, Bagaimana Mencegahnya?

Dan, banyak orang beranggapan, bahwa bila tidak ada gejala, berapa pun tekanan darah, tidak masalah. Keluhan sakit kepala, misalnya kalau ada, dengan membeli obat penghilang nyeri, lalu nyerinya hilang, juga dianggap tidak ada persoalan lagi. Padahal, disamping tekanan darah tetap saja tinggi, obat penghilang nyeri itu banyak yang nefro toksik, menjadi racun bagi ginjal, akan memperburuk fungsi ginjal, apalagi dikonsumsi berulang-ulang dan jumlah yang banyak.

Di Indonesia, penelitian yang dilakukan pada tahun 2000, penyebab gagal ginjal terbanyak adalah glomerulonefritis, baru kemudian diabetes, dan hipertensi. Penyakit ini bisa disebabkan gangguan sistem imun, diabetes, reaksi infeksi, terutama oleh bakteri streptokokus. Sindroma nefrotik, suatu kumpulan tanda dan gejala seperti, bengkak seluruh tubuh, biasanya mulai dari kelopak mata pagi hari, buang air sedikit, sering buang air malam hari, urin berbuih, busa, karena banyak mengandung protein, dan kadar lipid darah yang tinggi, adalah salah satu bentuk glomerulonefritis yang sering ditemui.

Penyakit ini bila tidak ditangani dengan baik dapat berlanjut menjadi penyakit ginjal kronik. Lalu, sekitar 10% pasien yang menjalani cuci darah disebabkan oleh komplikasi obstruksi dan infeksi saluran kemih yang tidak terkontrol dengan baik. Obstruksi dapat disebabkan batu saluran kemih atau karena faktor lain.

Karena itu, bila anda mempunyai batu saluran kemih, termasuk ginjal, atau anda punya bakat untuk itu, jangan dianggap enteng. Sering batu ginjal atau batu saluran kemih lainnya itu tidak memberikan gejala, tahu-tahu sudah menyebabkan kerusakan pada struktur dan fungsi ginjal anda.

Penggunaan obat-obat penghilang nyeri, obat rematik yang banyak beredar bebas di luar, apalagi anda menggunakannya tidak dibawah pengawasan dokter, bisa menjadi malapetaka bagi ginjal anda. Begitu juga beberapa jamu, herbal yang mudah didapatkan di pasaran.

Beberapa pasien yang sedang menjalani hemodialisa, mempunyai riwayat penggunaan obat penghilang nyeri dan jamu ini. Obat ini dapat menyebabkan kerusakan pada struktur ginjal dan fungsi ginjal, karena obat penghilang nyeri menyebabkan penurunan aliran darah ke ginjal. Penggunaan yang lama dan berulang mengakibatkan ginjal anda akan kekuragan darah. Karena itu, bila sayang dengan ginjal anda, batasi penggunaan obat-obat itu.

Obesitas, merokok, juga merupakan faktor resiko penyakit ginjal kronis. Merokok, apalagi anda juga seorang penderita diabetes melitus, akan meningkatkan progresivitas perjalanan penyakit ginjal kronis yang mungkin sudah anda alami. Jadi, menghentikan kebiasaan merokok juga menurunkan kemungkinan resiko anda mengalami penyakit ginjal kronis dan cuci darah.

Jadi, agar anda tidak sampai menjalani cuci darah (Hemodialisa), karena ginjal anda tidak berfungsi lagi, maka kenali faktor resikonya. Faktor resiko utama seperti Diabetes, hipertensi dapat anda kendalikan. Batu ginjal, infeksi, obesitas, merokok, penggunaan obat-obatan yang dapat merusak ginjal juga dapat dikontrol.

(Hrn)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

ARTIKEL TERBARU

spot_img

TERPOPULER