Fasilitas pipa penyaluran gas.

Kejadian ini bisa terjadi karena tak dapat dipungkiri akibat maraknya praktek “mark up” dan “pajak preman” secara masif, terstruktur dan sistematis. Mulai dari hulu sampai kehilir sektor migas, belum lagi munculnya banyak trader yang hanya bermodalkan kertas saja karena hubungan dekatnya dengan penguasa yang lagi berkuasa.

Kerusakan ini semakin diperparah oleh sikap ego sesama BUMN energi sendiri dalam menjalankan proses bisnisnya, yang berakibat semua harga produknya menjadi tidak efisien, dan akhirnya kita menyaksikan harga jual energi dari negara Singapore yang tidak mempunyai sumber migas bisa lebih murah daripada negara kita, padahal bahan bakunya dari kita, contohnya soal kisruh harga jual LNG baru baru ini.

Termasuk harga BBM yang diimpor dan biaya kilang BBM yang efisien di Singapore, bahkan minyak mentah Pertamina dari West Qurna 1 pun diolah dikilang Shell Singapore, sementara sudah hampir 3 tahun proyek RDMP dan pembangunan kilang baru Pertamina seakan jalan ditempat, sudah tahunan hanya dari MoU ke MoU saja.

Padahal saya mendapat data banyak perusahaan swasta berani berinvestasi miliaran dollar untuk membangun fasilitas energi terintegrasi dibeberapa wilayah Indonesia untuk mendukung ketahanan energi nasional dan sangat rajin menawarkan kerjasama dengan Pertamina, PLN dan PGN sebagai offtaker produknya, termasuk menawar sahamnya sesuai kemampuan keuangan BUMN itu sendiri. Tetapi selalu diabaikan dengan alasan tidak jelas, sehingga tak salah saya menduga banyak “gendoruwo” yang menghambat ide bagus itu, karena ” gendoruwo ” sangat menikmati manisnya madu ekspor impor minyak mentah, LNG dan ekses produk kilang dan impor gas dan BBM.

Karena hal ini sudah berlangsung lama, maka tak salah publik menyimpulkan “gendoruwo” itu mampu mengendalikan Presiden dan pembantunya serta membuat cowboy Senayan tidur pulas.

Padahal menurut pasal 1 Undang Undang nomor 19 tahun 2003 tentang BUMN, sangat jelas diamanatkan tugas dan fungsi BUMN, khususnya pembangunan pembangkit listrik adalah menyangkut hajat hidup orang banyak.

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama