JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Menjelang 4 tahun pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla, mega proyek pembangunan pembangkit listrik baru yang dicanangkan dengan terget sebesar 35.000 MW, baru bisa terealisasi dan beroperasi sebesar 1.362 MW.
Menurut data yang dipantau dari laman resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, per 1 Februari 2018, tercatat pembangkit listik yang telah beroperasi sebesar 1.362 MW dan yang sedang tahap konstruksi sebesar 17.116 MW.
“Peningkatan ini tak lepas dari kontribusi pembangkit listrik PLN maupun Independent Power Producer (IPP),” kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi, Sabtu (3/3).
Dari 1.362 MW pembangkit baru yang telah beroperasi tersebut, sebesar 896 MW dihasilkan dari IPP, sementara 466 MW dibangun oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Pembangkit yang beroperasi tersebar di wilayah Sulawesi dengan total 538 MW, disusul Sumatera 455 MW, Maluku dan Papua 135 MW, Kalimantan 126 MW, sedangkan sisanya tersebar di wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara sebesar 108 MW.
Lebih lanjut, Agung menambahkan saat ini sebanyak 17.116 MW sudah memasuki tahap konstruksi. Sebesar 5.657 MW oleh PLN dan 11.459 yang berasal dari pengembang swasta.
“Sedangkan sebanyak 12.693 MW sudah berkontrak namun belum konstruksi. Sementara sebesar 3.564 MW dalam tahap pengadaan dan 1.245 MW dalam tahap perencanaan,” jelasnya.
Program 35.000 MW yang dicanangkan pemerintahan Jokowi-JK ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Yang diharapkan akan berdampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi, terutama di luar Jawa yang sebelumnya kekurangan suplai listrik. (ARif R/Hrn)
bukanlah perkara mudah untuk merealisasikan program tersebut. Untuk itu pemerintah menerapkan strategi-strategi pelaksanaan kok, Dengan tambahan kapasitas pembangkit beserta jaringan transmisinya, kebutuhan listrik nasional akan tercukupi nantinya dan itu semua buat negara kita biar sejahtera jugakan ^_^ hihi optimis pasti bisa kita harus yakin