RIYADH, SERUJI.CO.ID – Arab Saudi mengumumkan akan membolehkan perempuan mengemudi kendaraannya sendiri. Ini akan mencabut peraturan yang telah berlangsung lama, yang membuat negeri kaya minyak tersebut satu satunya negara yang melarang perempuan mengemudikan kendaran.
Dalam dekrit kerajaan yang ditandatangani oleh Raja Salman bin Abdulaziz, peraturan tersebut akan segera diberlakukan namun peluncurannya masih membutuhkan waktu beberapa bulan, lapor kantor berita Saudi Press Agency pada hari Selasa (26/9).
Sebuah komite tingkat tinggi menteri telah dibentuk untuk memeriksa pengaturan untuk pelaksanaannya. Komite tersebut akan mengambil rekomendasi dalam waktu 30 hari sejak tanggal keputusan tersebut, dan akan dilaksanakan antara tanggal 23 dan 24 Juni 2018, berdasarkan kalender Islam.
Keputusan tersebut mengatakan bahwa perempuan akan diizinkan untuk menyetir mobil “sesuai dengan syariat Islam”. Momentum untuk mengubah kebijakan ke arah reformasi sosial dan budaya telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir dengan bangkitnya Putra Mahkota Muhammad bin Salman Al Saud, putra Raja dan pewaris takhta. Ia telah menyusun rencana yang luas dua tahun lalu, diberi label ‘Visi Saudi 2030’, yang akan merombak ekonomi kerajaan dan masyarakat dan mengurangi ketergantungan pada industri minyak.
Rencana itu mencakup diversifikasi ekonomi dan menciptakan sektor baru bagi kaum muda untuk bekerja, serta mengadakan acara budaya lainnya seperti konser. Wanita juga telah diizinkan masuk ke stadion olahraga, yang sebelumnya merupakan arena khusus laki-laki, untuk menonton konser musikal menyambut Hari Nasional Saudi pada Sabtu (23/9).
Selama ini Arab Saudi adalah satu-satunya negara di dunia yang tidak mengizinkan perempuan mengemudi. Meskipun ada pembatasan yang dikenakan pada pengemudi wanita, sejak 1990 beberapa aktivis perempuan terus menentang larangan tersebut yang berakibat penangkapan mereka. (Gzl/Hrn)
Arab aja ngikut indo, knp indo ngikut arab
Angin perubahan berhembus ke negeri penjaga 2 masjid.
entah ini baik atau buruk