SINGAPURA, SERUJI.CO.ID – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan, ia menjalin hubungan baik dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un pada awal pertemuan di Singapura, Selasa (12/6), saat kedua pria itu mencari cara untuk mengakhiri kebuntuan pembicaraan soal nuklir di semenanjung Korea.
Jika mereka berhasil membuat terobosan diplomatik, itu bisa membawa perubahan yang langgeng ke lanskap keamanan Asia Timur Laut, seperti kunjungan mantan Presiden AS Richard Nixon ke China pada 1972 yang menyebabkan transformasi China.
“Akan ada tantangan ke depan depan,” kata Kim, tetapi dia berjanji untuk bekerja dengan Trump. Kedua pria itu duduk bersama satu sama lain dengan latar belakang bendera Korut dan AS, dengan wajah Kim berseri-seri saat presiden AS memberinya acungan jempol.
Perang Korea 1950-1953 secara teknis masih berlangsung, karena konflik, di mana jutaan orang meninggal, diakhiri hanya dengan gencatan senjata.
Dengan kamera pers dunia yang menyoroti mereka, Trump dan Kim menunjukkan suasana awal yang bersahabat.
Kedua pria itu tampak serius ketika mereka keluar dari limusin mereka untuk pertemuan puncak di Hotel Capella di Sentosa, Singapura, sebuah pulau resor dengan hotel mewah, kasino, pantai buatan manusia dan taman hiburan Universal Studios. Namun, mereka segera tersenyum dan berpelukan satu sama lain, sebelum Trump membimbing Kim ke perpustakaan di mana mereka mengadakan pertemuan hanya dengan penerjemah mereka. Trump mengatakan pada Sabtu bahwa dia akan segera mengetahui saat bertemu Kim apakah dia akan mencapai kesepakatan.
Setelah beberapa perbincangan awal yang berlangsung sekitar 40 menit, Trump dan Kim muncul, berjalan berdampingan melalui hotel yang bergaya era kolonial sebelum masuk kembali ke ruang rapat, di mana mereka bergabung dengan pejabat paling senior mereka.
Kim terdengar mengatakan kepada Trump melalui seorang penerjemah: “Saya pikir seluruh dunia sedang menyaksikan momen ini. Banyak orang di dunia akan menganggap ini sebagai adegan dari fantasi film fiksi ilmiah.” Ditanya oleh reporter bagaimana pertemuan itu berlangsung, Trump berkata: “Sangat bagus. Sangat, sangat baik. Hubungan yang baik.” Kim juga terdengar positif tentang prospek tersebut.
“Kami mengatasi semua jenis skeptisisme dan spekulasi tentang pertemuan puncak ini dan saya percaya bahwa ini baik untuk perdamaian,” katanya.
“Saya percaya ini adalah awal yang baik untuk perdamaian,” tambahnya.
Trump bergabung dengan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, Penasihat Keamanan Nasional John Bolton, dan John Kelly, Kepala Staf Gedung Putih, untuk pembicaraan yang berkembang, sementara tim Kim termasuk mantan kepala intelijen militer Kim Yong-chol, Menteri Luar Negeri Ri Yong-ho dan Ri Su-yong, wakil ketua Partai Buruh yang berkuasa. (Ant/Su02)