MENU

Krisis Politik Venezuela, 5 Orang Tewas

CARACAS – Bentrokan antara pasukan keamanan Venezuela dan demonstran telah menewaskan lima orang pada rentetan demo kalangan oposisi untuk memrotes rencana pemilihan pada hari Minggu.
Pemilihan Majelis Konstituante yang kontroversial itu oleh para pengkritiknya dicap akan menandai akhir demokrasi di negara kaya minyak tersebut.
Pengkritik Presiden Nicolas Maduro berencana untuk memberikan lebih banyak tekanan pada pemimpin sayap kiri itu dengan mengadakan aksi demonstrasi besar yang dijuluki ‘Pengambilalihan Venezuela’ pada hari Jumat (28/7).
“Jika kemarin dan hari ini jalanan kosong, besok kita harus mengambil alih seluruh Venezuela,” kata anggota parlemen oposisi Freddy Guevara, dilansir Reuters, merujuk pada demo anti-pemerintah selama dua hari yang dimulai pada hari Rabu.
Menteri Dalam Negeri Nestor Reverol memperingatkan bahwa aksi protes dilarang pada hari Jumat sampai Selasa, sehingga membuka kemungkinan lebih banyak kekerasan di negara tersebut. Banyak warga Venezuela merasa panik dan telah menimbun makanan dan tinggal di rumah.
Majelis Konstituante akan memiliki kekuatan untuk menulis ulang konstitusi dan menutup badan legislatif yang dipimpin oleh oposisi. Hal ini menurut pihak oposisi akan memunculkan kediktatoran di Venezuela.
Presiden AS Donald Trump turut angkat bicara dengan memperingatkan bahwa pemerintahannya dapat memberlakukan sanksi ekonomi terhadap Venezuela jika Presiden Maduro meneruskan keputusan untuk menciptakan ‘superbody’ legislatif itu. (Gauzal/Hrn)

Ingin mengabarkan peristiwa atau menulis opini? Silahkan tulis di kanal WARGA SERUJI dengan klik link ini

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

ARTIKEL TERBARU

BERITA TERBARU

TERPOPULER