MENU

Kelebihan dan Kekurangan Pembalut Kain

Pembalut kain maupun pembalut sekali pakai memiliki manfaat dan kegunaan masing-masing.

SERUJI.CO.ID – Saat menstruasi wanita Indonesia biasa memilih menggunakan pembalut sekali pakai yang banyak beredar di pasaran. Jauh sebelum munculnya pembalut sekali pakai, wanita jaman dahulu banyak menggunakan pembalut kain saat menstruasi.

Bentuknya mirip dengan pembalut sekali pakai, bedanya hanya di bahan dan kain perekat. Biasanya pembalut kain direkatkan dengan kancing khusus, yang terletak pada sayap pembalut. Akhir-akhir ini, pembalut kain sudah banyak ditemukan dan digunakan wanita untuk menampung darah yang keluar saat menstruasi.

Kelebihan pembalut ini adalah penggunaanya berulang karena dapat dicuci. Otomatis pembalut ini jauh lebih hemat ketimbang pengeluaran bulanan untuk membeli pembalut sekali pakai.

Anda hanya perlu merawat dengan baik pembalut kain dengan cara mencucinya di bawah air mengalir. Selain itu hindari penggunaan detergen. Sebaiknya cuci pembalut kain menggunakan sabun mandi cair.

- Advertisement -

Teknik mencucinya cukup dengan mengucek pelan. Keringkan secara alami di bawah terik matahari dan jangan mengeringkan menggunakan mesin cuci.

Sama halnya dengan pembalut sekali pakai, saat menstruasi dan anda menggunakan pembalut kain, anda juga perlu mengganti setiap 5 jam sekali. Sebab jika pemakaian terlalu lama, dapat menyebabkan area vagina mudah lembab.

Bakteri yang berlebihan dalam vagina, dapat menyebabkan bau tak sedap, peradangan, infeksi dan keputihan abnormal.

- Advertisement -

Pertanyaannya, lebih baik menggunakan pembalut kain atau pembalut sekali pakai? Semua tergantung pada anda. Apabila anda sanggup untuk rajin membersihkan dan merawat pembalut kain, maka penggunaan pembalut kain adalah jawaban.

Namun jika anda tipe orang yang tidak ingin repot. Ada baiknya memang menggunakan pembalut sekali pakai, dengan jeda waktu pemakaian 3-4 jam.

Pembalut sekali pakai memiliki daya tampung lebih baik dan jauh lebih kuat. Proses produksinya umumnya berasal dari daur ulang kertas, yang sudah dicuci dan disteril memakai bahan kimia dan pemutih. (Nia)

TERPOPULER

TERBARU