JAKARTA – Menjelang aksi unjuk rasa damai 212, Sekjen Forum Umat Islam (FUI) Muhammad Al-Khaththath mengunjungi sejumlah pimpinan DPR di Gedung DPR/MPR RI, Senin (20/2). Menurutnya, kunjungan ini sebagai pemberitahuan kepada pimpinan DPR sebelum menggelar aksi besok.
“Kita sesuai tuntutan dan kita ingin sampaikan besok ada aksi. Kita kulo nuwun-lah, besok bawa massa tetapi tetap damai. Menyampaikan hal ini supaya wakil rakyat tidak kaget,” ujar Khaththath di kompleks Gedung DPR/MPR.
Direncanakan Selasa (20/2) esok, sejumlah ormas Islam yang diperkirakan berjumlah ratusan ribu massa yang diinisiasi FUI akan menggelar aksi di depan Gedung DPR/MPR. Aksi ini membawa sejumlah tuntutan. Di antaranya meminta Ahok dinonaktifkan sebagai gubernur DKI Jakarta, menuntut penahanan Ahok, dan menolak kriminalisasi ulama yang dialami Habib Rizieq Syihab, Ustad Bachtiar Nasir, dan Munarman.
“Kan ada gubernur yang habis cuti tapi statusnya terdakwa menurut UU itu adalah tidak boleh. Harus diberhentikan sebagai mana yurisprundensi yang sudah terjadi pada Ratu Atut (mantan gubernur Banten). Begitu status terdakwa dia diberhentikan. Kalau yang ini (Ahok) tidak diberhentikan berarti tidak adil,” kata sekjen FUI ini.
Tuntutan Khaththath agar segera menahan Ahok karena menilai dia tidak bisa mengendalikan mulutnya. “Kami melihat rekaman pakai baju dinas sambil ketawa-ketiwi buat WiFi dengan nama Al-Maidah 51 dan password kafir. Kami meminta DPR gunakan kewenangannya kepada MA dan majelis hakim agar menahan yang bersangkutan. Bahkan juga penghinaan ulama, Maruf Amin sebagai rais aam PBNU dan ketum MUI pusat,” tambahnya.
Pertemuan juga dilakukan Koordinator Lapangan Aksi 212 Ustad Bernard Abdul Jabbar di Mapolda Metro Jaya, Senin (20/2), sebagai bentuk persiapan menjelang aksi besok. Bernard berjanji aksi besok berjalan damai dan menaati aturan.
“Insya Allah akan berjalan tertib dan damai seperti di Istiqlal. Jutaan orang bisa mengarahkan. Saya sebagai komandan lapangan berharap tidak terjadi sesuatu. Kita sudah persiapkan segala kemungkinan dan kita bentuk korlap masing-masing yang akan amankan jamaah masing-masing,” ujarnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono meminta bantuan kerja sama peserta aksi dan tidak melakukan sejumlah pelanggaran. “Korlap mohon membantu untuk buat acara ini lancar. Diharapkan tidak ada pelanggaran-pelanggaran, seperti bawa sajam, merusak fasilitas umum dan mengganggu ketertiban umum. Jangan sampai terjadi serta jangan melebihi batas waktu unjuk rasa,” kata Argo.
EDITOR: Rizky