Sementara itu, BI juga mencatat tekanan inflasi Kepri meningkat pada Triwulan II 2017. Hal ini dipengaruhi peningkatan permintaan pada Ramadan 1438 Hijriah sebesar 4,73 persen (yoy) atau meningkat dari persentase pada triwulan sebelumnya 3,08 persen (yoy).
Kelompok administresed price mencatat inflasi 16,22 persen (yoy) dengan andil terbesar dari angkutan udara dan tarif listrik.
“Kenaikan tarif listrik merupakan kebijakan PT PLN yang melakukan penyesuaian pada Triwulan II,” katanya.
Komoditas inti mencatatkan inflasi 1,91 persen (yoy), terutama pada sejumlah komoditas makanan jadi dan sandang, juga karena faktor peningkatan permintaan menjelang Lebaran.
Sementara itu, tingkat inflasi volatile food tercatat 0,47 persen (yoy), relatif rendah pada masa Lebaran. Hal ini didukung gencarnya upaya pengendalian inflasi yang dilakukan TPID di Kepri. Selain itu, juga didukung berbagai kebijakan pengendalian harga oleh Pemerintah.
(IwanS)
Pertumbuhan melemah … kurang gizi pinjaman
Gak cuma di Riau deh…
Katanya pertumbuhan ekonomi naik…lha kok…????
Lha… kok… katanya si nganu kmren pertumbuhan ekonomi meroket ya??
Mau brp bnyk lagi paket kebijakan ekonomi yg akan dikeluarkan si nganu supaya bs tumbuh??
Bijimana ini riau hihi