KOTA LANGSA, SERUJI.CO.ID – Wali Kota Langsa Tgk Usman Abdullah mengatakan, saat ini pihaknya merasa kesulitan untuk pengembangan dan perluasan kampus, karena minimnya lahan yang tersedia.
“Universitas Samudra ini baru negeri sekitar beberapa tahun yang lalu, masih banyak kendala-kendala yang perlu diselesaikan, terutama masalah pengembangan lahan yang hari ini kami terus berupaya untuk melakukan pengembangan, bukan hanya untuk Universitas ini juga untuk IAIN Zawiyah Cot Kala Langsa,” kata Usman saat menghadiri acara wisuda Sarjana Universitas Samudra (UNSAM) di Kota Langsa, Rabu (24/10) pagi.
Menurutnya, kehadiran dua perguruan tinggi negeri ini di Kota Langsa merupakan suatu keabanggaan masyarakat Aceh di bagian pantai timur.
Menurut Usman, perguruan tinggi merupakan mesin produksi yang akan memproduksi orang-orang pintar, sumber daya manusia yang baik, intelektual dan cendikiwaan.
“Tentu sebuah mesin ini bekerja keras, operasionalnya sangat besar dan energinya juga sangat besar, maka dalam hal ini perlu perawatan dan perhatian agar mesin ini terus beroperasi secara maksimal,” ujarnya.
Diungkapkan oleh Usman, bahwa Kota Langsa luas wilayahnya sangat kecil, tapi ada lahan yang bisa dimanfaatkan dengan luas sekitar 6 ribu hektar, namun merupakan HGU perkebunan.
Namun, diakui Usman, untuk membebaskan lahan tersebut sangat sulit, ada tahapan-tahapan dan proses panjang yang harus ditempuh.
“Ini prosesnya sangat sulit, tapi kami terus berupaya untuk pengembangan lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan gedung di dua universitas ini, dengan harapan adanya dukungan penuh dari Pemerintah Aceh nantinya,” tukasnya.
Sebelumnya, Wali Kota berpesan kepada para wisudawan dan wisudawati untuk terus belajar, karena menurut pria yang akrab disapa Toke Suum ini, orang yang terus belajar dialah pemilik masa depan, orang yang berhenti belajar dialah pemilik masa lalu.
Ditempat yang sama Rektor Universitas Samudra Dr. Bahtiar Acob, M. Pd, menyampaikan bahwa pihaknya terus berbenah untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana, diantaranya adalah pembangunan pagar beton keliling kampus, pengaspalan jalan kampus, pembangunan lima gedung fakultas, dan penambahan ruang kuliah mahasiswa.
“Berkenan bapak Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Ir. Nova Iriansyah, MT agar dapat memberikan bantuan hibah fasilitas sarana dan prasarana pada Universitas Samudra,” pintanya.
Dijelaskan Rektor, saat ini Universitas Samnudra telah berupaya untuk meningkatkan mutu pendidikan dan daya saing, mulai dari proses akademik yang disesuaikan dengan upaya penyediaan pelayanan yang prima baik secara akademik maupun non akademik, sarana dan prasarana pendukung serta managemen sumber daya manusia yang dikelola secara transparan, akuntabel, responsive dan dinamis.
Sementara itu Plt. Gubernur Aceh Ir. Nova Iriansyah, MT saat menyampaikan orasi ilmiahnya mengakui bahwa pendidikan tinggi ini memang pengelolaannya berada dibawah koordinasi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, namun Pemerintah Aceh tidak akan berdiam diri melihat UNSAM bergerak sendirian.
“Kerjasama dalam berbagai bidang akan kita perkuat, apalagi kita melihat dari tahun ke tahun perkembangan Unsam cukup pesat,” katanya.
Dikatakan Nova, pembangunan generasi muda sudah tentu merupakan objek utama dari penguatan pendidikan.
“Begitu pentingnya pembangunan generasi muda, tidak heran jika dari 15 program unggulan Aceh Hebat yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2017–2022 yaitu melibatkan program Aceh Carong, Aceh Meuadab dan Aceh Teuga,” ujarnya.
Nova berharap, alumni Unsam yang diwisuda hari ini dapat menjadi pilar pembangunan di masyarakat, meski banyak tantangan yang akan dihadapi.
“Pemerintah hari ini sangat membutuhkan tangan-tangan terampil berkarya di masyarakat, saya berharap saudara-saudari adalah orang terampil itu,” tandasnya.
Adapun jumlah lulusan yang diwisuda sebanyak 389 orang, yang terdiri Fakultas Hukum 69 orang Fakultas Teknik 53 orang, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 83 orang, Fakultas Pertanian 71 orang dan Fakultas Ekonomi 113 orang. (Syahrial/SU01)