BOGOR – Kekerasan terhadap anak kembali terulang dan kali ini terjadi di kota yang menyandang kota layak anak, yakni Bogor.
Kekerasan tersebut dialami oleh seorang anak perempuan berusia 13 tahun bernama SD pada Senin (31/7) yang tak hanya ditipu oleh tetangganya namun juga dianiaya di dalam angkutan umum (angkot).
Kejadian tersebut bermula ketika SD memesan sebuah ponsel pintar merk samsung kepada tetangganya tersebut pada Ahad (30/7). Akan tetapi bukan samsung yang ia terima, justru ponsel made in China yang diberikan oleh tetangganya tersebut.
Merasa barang yang diterima tidak sesuai, SD protes. Kemudian pelaku mengajak SD ke suatu tempat di Kelurahan Paledang sembari dijanjikannya barang pesanannya ada di sana. Sesampainya ke tempat yang dituju, lagi-lagi SD tidak mendapatkan barang pesanannya namun justru pelaku mengajak SD menginap semalam di tempat tersebut.
“Dia mau pulang, tapi tidak tahu tempat dan jalannya. Apalagi tidak mengantongi uang untuk ongkos pulang,” terang orang tua SD Wawan Suwardi (44).
Lebih lanjut Wawan menceritakan, pada Senin (31/7) pagi putrinya diantar pulang oleh pelaku dengan menggunakan angkot. Dan di dalam angkot tersebutlah SD mulai mengalami tindak kekerasan ketika angkot berhenti di persimpangan lampu merah Pasir Kuda, dan Ibu Pelaku menaiki angkot tersebut. Alhasil Pelaku dan Ibunya mengeroyok SD seraya melontarkan kalimat-kalimat makian secara membabi buta di hadapan para penumpang lain.
“Tangan kirinya dicubit sampai biru, Kedua pipinya ditampar, rambutnya dijambak, dan kakinya ditendang. Anak saya dianiaya karena dianggap membawa pergi anaknya, padahal anak saya perempuan, justru seharusnya saya yang marah,” sesalnya.
Tak hanya dianiaya dan dimaki, SD juga diludahi. Merasa keberatan dengan atas perilaku tetangganya tersebut, akhirnya SD dengan diantar orang tuanya melaporkan kejadian tersebut kejadian tersebut ke Polsek Bogor Barat. (HA)