MENU

Jadikan Pilkada sebagai Jihad Politik

BANDUNG – Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Jawa Barat, Iu Rusliana, menyerukan kepada seluruh warga Kabupaten Bekasi, Kota Tasikmalaya dan Cimahi yang pada tanggal 15 Februari 2017 ini akan melaksakan pemilihan kepala daerah (pilkada), untuk memanfaatkan momentum politik ini sebagai jihad politik, menyemai kebaikan publik.

“Bersungguh-sungguh dan cerdaslah dalam memilih. Jangan asal milih, datanglah dengan niat ibadah, untuk mengubah kondisi menjadi lebih baik. Jadikan momen satu menit di bilik suara  sebagai ikhtiar pribadi untuk menebar kebaikan publik. Pilihlah pemimpin muslim yang peduli kaum tertindas dan tak pernah tersangkut dengan kasus korupsi. Saatnya suara perubahan dimenangkan,” kata Iu Rusliana, di Bandung, Selasa (14/2).

Tokoh muda Jawa Barat ini pun mengingatkan agar masyarakat yang memiliki hak pilih untuk tidak golput. “Datanglah, memilihlah. Jangan biarkan kezaliman politik terjadi oleh oknum  penyelenggara yang bermain dengan investor politik dan timses,” tegasnya.

Oleh karena itu, dosen aqidah dan filsafat Islam Fakultas Ushuluddin UIN Bandung ini pun mengingatkan agar waktu yang tinggal puluhan jam lagi tersebut, dimanfaatkan untuk memeriksa rekam jejak seluruh kandidat dan mencatatkan janjinya.

“Lihat tim suksesnya siapa saja, janjinya realistiskah. Apakah selama ini terbukti mampu merealisasikan janjinya. Bagaimana karakternya di hadapan publik, bagaimana keluarganya. Periksalah dengan sungguh-sungguh. Ber-tabayyun-lah apabila ada kampanye hitam, karena kalau keliru akan menyesal bukan hanya lima tahun, tapi selamanya,” terang Iu.

Iu Rusliana pun memaklumi apabila dalam masyarakat semakin tumbuh apatisme politik. Puluhan tahun mengikuti pemilu atau pilkada dinilai tak mengubah keadaan, sekadar hura-hura politik, pemberi harapan palsu dan hanya menghasilkan elit politik yang mabuk kekuasaan. Meski demikian,Iu menilai,masih selalu ada harapan untuk masa depan. Orang baik, menurut dia, harus berjuang di politik. Yakni menjadikan politik sebagai ekspresi kesalehan publik. Jangan sampai, mereka yang bermental preman, pemodal hitam dan para calo politik, kata dia,yang menguasai partai politik.

“Kaum cerdik cendekia dan orang-orang baik harus bertarung di partai politik,menangkanlah,” ujarnya.

Ingin mengabarkan peristiwa atau menulis opini? Silahkan tulis di kanal WARGA SERUJI dengan klik link ini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

ARTIKEL TERBARU

BERITA TERBARU

TERPOPULER