DENPASAR, SERUJI.CO.ID – Seorang siswa Sekolah Dasar (SD) di Karangasem, Provinsi Bali harus berjalan kaki berjam-jam, melewati perbukitan untuk sampai ke sekolahnya di SD Negeri 6 Bunutan, Karangasem.
Hal itu terungkap lewat unggahan aktivis sosial, Andy Karyasa Wayan, di akun facebooknya yang beralamat di @andykaryasawayan pada Ahad (31/3) kemarin.
Agar Tidak Terlambat Ikut Ujian, Marianta Berangkat Sehari Sebelumnya
Diungkapkan Andy, karena hari ini, Senin (1/4), siswa yang bernama Marianta tersebut akan ikut Ujian Pemantapan, maka sejak hari Ahad kemarin, berbekal Jagung Marianta telah berangkat dari rumah, berjalan kaki, agar tidak terlambat ikut ujian.
“Lihatlah perjuangan anak ini untuk sekolah. Besok dia dan anak kelas 6 Ujian Pemantapan. Namun karena sekolahnya sangat jauh dan harus melewati perbukitan, anak ini harus ke sekolah hari ini karena takut besok terlambat sampai sekolah,” kata Andy di akun facebooknya, Ahad (31/3).
Dijelaskan Andy, sehari-harinya Marianta harus berjalan kaki sekitar 3 jam dari jam 5 pagi, agar tidak terlambat sampai sekolah.
“Dan ketika hujan perjalanan mereka akan sangat berat dan tentunya dengan seragam yang kotor karena lumpur,” jelasnya.
Marianta dan 2 Temannya Berbekal Jagung Menumpang di Rumah Warga
Diungkap Andi, Marianta tidak sendiri, bersama dua orang temannya demi bisa mengikuti Ujian Pemantapan besok (Senin hari ini, red), berjalan kaki berjam-jam ke sekolah dan akan menumpang di rumah warga.
“Marianta membawa bekal jagung kiloan yang nantinya akan dia masak buat di makan, sementara jagung yg masih utuh akan di goreng pake lauk. Marianta rencana akan menginap di rumah salah satu teman dia yang juga kondisi ekonominya kurang mampu,” tukas Andy.
Pantauan SERUJI pada Senin (1/4) pukul 14.00 WIB, status Andy di Facebook telah dibagikan oleh lebih 1.200 akun dan dikomentari 522 orang.