JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Selepas kejadian penggerebekan lokasi yang diduga sebagai tempat disimpannya surat suara Pemilu 2019 sudah tercoblos di Bangi, Selangor, Malaysia pada Kamis (11/4) kemarin, beredar informasi yang menyebutkan Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kuala Lumpur, Yaza Azzahara Ulyana adalah pendukung paslon capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga.
Informasi tersebut beredar disertai foto Yaza dan juga sebuah foto yang memperlihatkan pendukung paslon 02 sedang berfoto bersama. Di foto pendukung paslon 02 tersebut, dilingkari wajah seseorang yang disebut sebagai Yaza.
“Keterangannya di TVOne Janggal, Beredar Foto Panwaslu Malaysia Yaza Azzahra Berpose Dua Jari Bersama Relawan 02. Selain itu Ketua Panwaslu Kuala Lumpur Malaysia, Yaza Azzahra Ulya juga menjadi sorotan netizen karena keterangannya di TVOne soal surat suara tercoblos dinilai janggal. Yazza Azzahra Ulya merupakan mahasiswa S2 Universiti Sultan Zainal Abidin Malaysia, PPI Indonesia,” bunyi informasi yang beredar dan tersebar di berbagai situs.
Disampaikan juga di informasi tersebut, bahwa “Netizen menduga Yaza merupakan pendukung paslon 02. Hal ini dibuktikan dengan adanya foto Yaza berpose dua jari mengenakan baju Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi bersama relawan”.
Foto Yang Disebut Sebagai Yaza adalah Hoaks
Seorang warganet dengan akun facebook Idawati Murdaningrum memberikan klarifikasi sekaligus bantahan bahwa foto yang dituding sebagai Ketua Panwaslu, Yaza Azzahra Ulya, sedang berpose dua jari, salam khas pendukung Prabowo-Sandi, adalah dirinya, bukan Yaza.
Ida menyampaikan bahwa pemberitaan sebuah media online Tribunsantri.com yang menampilkan foto dirinya dilingkari dan menyebut sebagai Ketua Panwaslu Malaysia Yaza Azzahra, adalah hoaks.
“Foto yang dilingkari pada foto Relawan 02 adalah saya. Idawati Murdaningrum. Bukan foto ibu Yaza Azzahra. Adalah benar saya Relawan 02. Saya adalah Anggota Satgas Prasasti Malaysia. Saya dan Ibu Yaza adalah 2 orang yang berbeda. Jadi dengan nyata, tribunsantri telah menyebarkan berita yang tidak benar alias HOAX!” tulis Ida lewat akunnya idawati.murdaningrum, Jumat (12/4).
Ida menyampaikan keberatan atas pemberitaan yang dinilai merugikan dirinya dan meminta koreksi serta permintaan maaf dari media tersebut.
“Saya meminta tribunsantri.com untuk segera mengkoreksi kesalahan ini, menyampaikan permohonan maaf kepada saya dan pihak-pihak lain yang dirugikan. Koreksi dan permohonan maaf itu harus dimuat di tribunsantri.com dan media lain,” ujar Ida.
Berdasarkan penelusuran SERUJI, media online tribunsantri.com yang dimaksud tidak mencantumkan penanggungjawab atau redaksi dari medianya, serta serta alamat kantor sesuai persyaratan sebuah perusahaan pers berdasarkan Undang Undang Pers.