SURABAYA – Di dunia modeling, Egian Afanin bukanlah pendatang baru. Terutama sejak ia menyabet sebagai duta Putri Jilbab Indonesia 2014. Fanin –demikian biasa disapa- tak sepi job, baik show maupun photoshoot. Namun, dibalik glamornya dunia model, Fanin ternyata sosok berjiwa sosial tinggi. Karena itu, walau sibuk sekalipun, ia selalu punya waktu untuk bersama anak yatim.
Pada awalnya, Fanin tak ingin bercerita tentang kegiatan sosial yang telah lama ia lakukan. Ia mengaku tak ingin dianggap yang pamer kebaikan. Sebaliknya, apa yang ia lakukan dianggapnya hanya untuk mengisi waktu luang.
“Sebenarnya ini iseng aja. Kebetulan Fanin mengajar di salah satu panti asuhan di Surabaya. Namanya panti Asuhan Ibnu Sina. Kegiatan itu ya, untuk mengisi waktu luang sejak saya masih SMA,” ujarnya.
Siapa sangka, dari iseng, ternyata Fanin tak ingin pergi begitu saja. Panggilan hati untuk berbagi ilmu dengan adik-adik panti asuhan membuat Fanin mencintai kegiatan tanpa dibayar tersebut.
Lahir di Surabaya dua puluh tahun, Fanin juga sudah mengumpulkan banyak prestasi. Mahasiswi Universitas Surabaya ini juga aktif dengan kegiatan yang ia ciptakan sendiri. Salah satunya adalah merancang busana muslim yang kemudian ia beri label Egian Afanin Signature.
Dalam berpenampilan sehari-hari, Fanin lebih memilih memadu padankan batik dengan outfit modern dan cocok untuk anak muda. Namun, untuk ke pesta, muslimah murah senyum ini lebih suka busana yang simple tapi elegant .
“Untuk pesta, Fanin nggak suka yang terlalu banyak aksesori. Cukup pakai gelang atau kalung dengan hijab layer, sudah terlihat menawan di pesta,” katanya.