JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Partai Golkar dijadwalkan pada akhir tahun 2019 akan mengadakan Musyawarah Nasional yang salah satu agendanya adalah memilih Ketua Umum yang akan memimpin partai ini 5 tahun ke depan.
Beberapa nama sudah digadang-gadang untuk memimpin partai yang merupakan mesin politik pemerintahan era Orde Baru ini. Diantara nama yang paling sering disebut adalah petahana, Airlangga Hartato dan Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet).
Untuk mencegah konflik berkepanjangan akibat perebutan kursi Ketua Umum, Komunitas Simpatisan Partai Golkar (KOMPAG) meminta kesediaan Airlangga Hartarto untuk menduduki posisi Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, dan merelakan kursi Ketua Umum diserahkan kepada Bamsoet.
“Sebagaimana para Ketua Umum terdahulu Akbar Tanjung, Aburizal Bakrie yang menjadi Ketua Dewan Pembina Partai Golkar,” kata Anto Yulianto dalam keterangan tertulis yang diterima SERUJI di Jakarta, Selasa (6/8).
Adapaun yang jadi alasan komunitas simpatisan Golkar ini adalah pengalaman Airlangga sebagai Ketua Umum dapat memberikan arahan dan masukan kepada Bamsoet dan jajaran pengurus untuk memenangkan Pemilu 2024 .
Selain itu, Anto meminta Ketua Umum yang terpilih di Munas mendatang melibatkan generasi milenial dan kader muda masuk dalam kepengurusan baru Partai Golkar 2019-2024.
Ia juga mengajak seluruh kader, simpatisan Golkar dan pengurus DPP/DPD I/DPD II untuk bersama menjaga keutuhan, soliditas Partai Golkar.
“Jangan mau di Pecah belah di adu domba oleh pihak luar,” tukasnya.