JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Kuasa hukum pasangan calon Presiden-Wakil Presiden Jokowi-KH Ma’ruf Amin, Yusril Ihza Mahendra, menyatakan pembebasan ustadz Abu Bakar Ba’asyir sebelum masa tahanannya berakhir, mendapat persetujuan dari Presiden Jokowi, Menteri Hukum dan HAM, dan Kapolri.
“Ustadz Abu Bakar seorang ulama yang harus dihormati dan kebebasan beliau perintah dari Presiden Jokowi atas nama kemanusiaan karena kondisinya sudah uzur dan keadaannya sedang sakit yang memerlukan perhatian dari keluarga,” kata Yusril di Lapas Gunung Sindur, Bogor, Jabar, Jumat (18/1).
Yusril memastikan narapidana teroris ustadz Abu Bakar Baasyir bebas pekan depan usai mengurus administrasi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
“Ustadz Abu Bakar Baasyir meminta tiga sampai lima hari untuk membereskan barang di dalam Lapas,” ucapnya.
Baca juga: Bebaskan Ustadz Abu Bakar Ba’asyir, Jokowi: Pertimbangan Kemanusiaan
Upaya pembebasan ustadz Abu Bakar dari Lapas sudah dilakukan Yusril sejak Desember 2018, namun tidak ada hasil karena kendala peraturan dan persyaratan. Lalu lanjut Yusril, di Januari 2019 baru berhasil membebaskan ustadz Abu Bakar Baasyir yang akan diurus admintrasi pada Senin (21/1).
“Minggu depan dipastikan sudah keluar, itu haknya beliau bebas dari masa tahanan, setelah ini saya lapor ke Presiden Jokowi bahwa beliau (Abu Bakar Baasyir) menyetujui hal ini,” tutur Yusril.
Sementara itu, anak ustadz Abu Bakar Baasyir, Abdul Rohim mengaku bersyukur atas dibebaskan ayahnya dari masa tahanan di Lapas Gunung Sindur.
Baca juga: Bahas Kesehatan Ustadz Abu Bakar Baasyir, Presiden Bertemu Menhan
Ia mewakili atas nama keluarga mengucapkan terimakasih sehingga Allah SWT membalas kebaikan Presiden Jokowi. Setelah bebas dari masa tahanan di lapas tersebut ustadz Abu Bakar Baasyir akan tinggal di Pondok Pesantren Al-Mu’min di Ngruki, Sukaharjo, Jawa Tegah.
“Bapak bebas murni sebagai warga biasa dan menjalani aktivitas sehari-hari di pondok pesantren,” ujar Abdul Rohim. (Ant/SU05)

Ngapusi maning emang udah waktunya???
Tak satupun yang sanjung jokowi malah bosan dengan jokowi alias cebong (cerita bohong).
Terserah apa yang mereka lakukan yang penting kami tetap pilih no 2
negara ini smakin lama smakin lucu…