JAKARTA, SERUJI.CO.ID –Â Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto menanggapi tudingan-tudingan yang dialamatkan kepadanya. Mulai dari tuduhan bahwa ia adalah zionis, sampai tuduhan menganut ajaran Islam garis keras. Bahkan, ia pun disebut tak bisa menjadi imam shalat. Semua tuduhan itu menurutnya hanya bagian dari upaya untuk menjatuhkannya.
“Jadi ada upaya selalu mencari-cari kesalahan. Suatu saat saya dibilang zionis, kemudian dibilang Islam garis keras, tapi besoknya dibilang saya ini kurang Islam. Lalu katanya saya gak bisa jadi imam shalat,” kata Prabowo dalam acara Konferensi Nasional Partai Gerindra di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Senin (17/12).
Soal imam shalat, Prabowo mengatakan dirinya selama ini tahu diri. Menurutnya, yang pantas menjadi imam shalat adalah orang yang lebih tinggi ilmu agamanya. Ia merasa tak perlu malu mengakui bahwa dirinya tidak layak untuk menjadi imam shalat.
“Ya saya merasa tahu diri. Yang jadi imam ya harus orang yang lebih tinggi ilmunya. Saya tidak malu mengakui bahwa saya merasa tidak pantas menjadi imam shalat,” kata Prabowo.
Prabowo mengaku tidak ingin bersandiwara dan membohongi rakyat. Untuk urusan agama, ia lebih memilih menyerahkan kepada ahlinya dan itu dianggapnya lebih baik daripada berpura-pura di depan rakyat.
“Lebih baik saya ikuti orang yang lebih tinggi ilmunya dari saya. Untuk apa saya bohong, untuk apa saya berpura-pura kepada kalian,” ujarnya.
Dalam acara Konferensi Nasional Partai Gerindra hari ini, Prabowo sekaligus mengucapkan terima kasih atas dukungan berbagai kelompok agama terhadap dirinya.
Prabowo mengatakan, ada tiga keluarga NU (Nahdlatul ‘Ulama) yang mendatanginya untuk menyampaikan dukungan. Mereka adalah keluarga dari Pondok Pesantren Tebuireng, Pondok Pesantren Tambak Beras, dan Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar.
“Tiga keluarga pendiri NU datang ke rumah saya malam-malam, Pak Sandi yang bawa mereka, dan mereka menyatakan bersama kita dalam perjuangan,” ungkapnya.
Prabowo juga mengucapkan terima kasihnya kepada kelompok Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama dan Persaudaraan Alumni 212. Prabowo mengaku bersyukur sebab kedua kelompok tersebut tetap mendukung kendati ia tak memilih calon wakil presiden sesuai yang ditetapkan Ijtima’ Ulama. (SU05)
Tetap pokus Pas
Prabowo orgnya jujur. Lah capres sblah pura2 bisa sholat
Dasar JAINUDIN NGACIRO